Jumat 28 Nov 2025 03:30 WIB

Kementerian Targetkan 1.195 TPS3R untuk Tingkatkan Pengelolaan Sampah

Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan 1.195 TPS3R untuk pengelolaan sampah nasional hingga 2029, dukung pengurangan sampah.

Rep: antara/ Red: antara
Kementerian targetkan 1.195 TPS3R operasional untuk mendukung pengelolaan sampah.
Foto: antara
Kementerian targetkan 1.195 TPS3R operasional untuk mendukung pengelolaan sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan pengembangan 1.195 Tempat Pengelolaan Sampah dengan prinsip Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk memperkuat pengelolaan sampah nasional, demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, usai meresmikan Fasilitas Pengelolaan Sampah Sinergi Bersih di Jakarta pada Kamis.

Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan sekitar 56,63 juta ton sampah, dengan 8.500 ton per hari berasal dari Jakarta saja. Rencana pembangunan TPS3R ini akan mencakup wilayah dari Sumatra hingga Indonesia bagian timur, dengan sebagian besar unit direncanakan di Pulau Jawa.

Dalam upayanya, kementerian telah mengadakan pertemuan dan mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun seribu TPS3R, dan beberapa di antaranya akan direvitalisasi. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencapai pengelolaan sampah seratus persen pada tahun 2029, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Namun, Diaz menyoroti bahwa sejumlah TPS3R telah berhenti beroperasi atau ditinggalkan. Data menunjukkan sekitar 32 persen dari 3.989 unit TPS3R nasional tidak aktif. Kondisi serupa juga terjadi pada bank sampah, di mana sekitar 26 persen dari 28.170 unit yang terdaftar tidak lagi beroperasi.

Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden dalam RPJMN 2012–2025, yang menetapkan target pengelolaan sampah sebesar 51,12 persen tahun ini dan seratus persen dalam lima tahun mendatang. Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi target ini.

Penghargaan diberikan kepada berbagai pihak yang mendukung upaya pengelolaan sampah, termasuk pembangunan fasilitas TPS3R Sinergi Bersih, yang melibatkan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, PT Nestlé Indonesia, WWF-Indonesia, dan Waste4Change.

Fasilitas ini mampu memproses antara tiga puluh hingga empat puluh ton sampah per hari dan melayani lima kelurahan. Fasilitas ini memproduksi refuse-derived fuel (RDF) sebagai alternatif batu bara, dan diharapkan dapat mengurangi sampah yang dikirim ke TPA Bantargebang hingga delapan puluh persen.

Sampah yang masuk akan disortir dan dicacah sebelum dijual ke pabrik semen sebagai bahan bakar, serupa dengan proses produksi RDF di Bantargebang.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement