Senin 13 Oct 2025 19:04 WIB

Netanyahu Putuskan tak Penuhi Undangan KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Ini Alasannya

Netanyahu diundang langsung oleh Presiden AS Donald Trump.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-80 Majelis Umum PBB.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-80 Majelis Umum PBB.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (13/10/2025) memastikan bahwa dia tidak akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi kepala negara di Sharm el-Sheikh, Mesir dalam rangka penandatangan perjanjian perdamaian Gaza. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan, bahwa Netanyahu diundang langsung oleh Presiden AS Donald Trump.

"Perdana Menteri (Israel) berterima kasih kepada Presiden Trump atas undanganya tapi menyatakan bahwa dia tidak akan bisa hadir karena kedekatan jadwal dengan dimulainya masa liburan," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Israel dikutip Anadolu.

Baca Juga

Netanyahu mengekspresikan terima kasihnya kepada Trump, "untuk upayanya mengembangkan lingkaran perdamaian, perdamaian lewat kekuatan," kata Netanyahu, menambahkan.

Kantor Kepresidenan Mesir juga telah mengonfirmasi bahwa Netanyahu tak akan menghadiri KTT Perdamaian Gaza. Sebelumnya, Mesir menyatakan Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menghadiri KTT di Sharm el-Sheikh "untuk menkonsolidasikan perjanjian gencatan senjata untuk menghentikan perang di Gaza, dan mengonfirmasi komitmen mereka terhadap perjanjian itu."

Lebih dari 20 kepala negara diperkirakan akan menghadiri KTT Perdamaian Gaza, yang akan dipimpin bersama oleh Donald Trump dan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. Mesir mengatakan, KTT bertujuan "untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dan mengantar ke sebuah fase dari keamanan dan stabilitas kawasan."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement