Selasa 07 Oct 2025 17:38 WIB

Aktivis Belanda Ungkap Perlakuan Buruk Selama Ditahan Israel

Para aktivis dijemur di atas terik matahari tanpa makan dan minum.

Rep: Mg161/ Red: Teguh Firmansyah
Gambar dari video yang dirilis oleh Global Sumud Flotilla yang menunjukkan tentara angkatan laut Israel menaiki salah satu kapal armada saat mendekati pantai Gaza Kamis pagi, 2 Oktober 2025.
Foto: Global Sumud Flotilla via AP
Gambar dari video yang dirilis oleh Global Sumud Flotilla yang menunjukkan tentara angkatan laut Israel menaiki salah satu kapal armada saat mendekati pantai Gaza Kamis pagi, 2 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, DENHAAG -- Aktivis Global Sumud Flotilla asal Belanda mengungkapkan bahwa mereka mengalami perlakuan buruk dan penyiksaan oleh pasukan Israel selama masa penahanan. Empat aktivis Belanda tiba di Bandara Schiphol Amsterdam dengan bantuan dari Kedutaan Besar Belanda di Madrid.

“Saat Kamis pagi, kami diculik oleh tentara Israel. Mereka menaiki kapal kami saat kami berada di perairan internasional, ketika kami berusaha menembus blokade ilegal untuk mencapai Gaza dan membuka jalur kemanusiaan,,” kata Roos Ykema, salah satu aktivis Belanda, kepada wartawan di bandara dikutip dari Anadolu.

Baca Juga

Ykema mengatakan ada empat tentara yang mengambil alih kapal mereka. Para tentara Israel memaksa mereka untuk duduk di depan dan kemudian membawa  ke penjara.

“Mereka meninggalkan kami di bawah terik matahari tanpa makanan dan air. Mereka juga menolak memberikan obat-obatan. Beberapa orang dipukuli, dan sekarang kami adalah sebagian dari yang pertama dideportasi dari Israel kembali ke Belanda,” ujarnya.

“Saya berharap kami dapat menembus blokade itu, tapi saya yakin perjuangan ini akan terus berlanjut. Akan ada lebih banyak kapal yang berangkat dan Palestina akan bebas,” tambahnya.

Ykema juga menambahkan bahwa mereka akan datang dengan lebih banyak kapal dan lebih banyak orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement