Selasa 07 Oct 2025 09:34 WIB

Daftar Kebohongan Israel Soal 7 Oktober

Kebohongan-kebohongan Israel soal 7 Oktober jadi alasan genosida di Gaza.

Tentara Israel berkumpul di dekat lokasi serangan di Kibbutz Beeri, pada 11 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Tentara Israel berkumpul di dekat lokasi serangan di Kibbutz Beeri, pada 11 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Tepat dua tahun lalu, para pejuang Palestina dalam upaya membongkar blokade Gaza melakukan operasi Topan al-Aqsa. Sejak itu Israel melakukan kampanye pembohongan publik habis-habisan.

Salah satu misinformasi soal serangan pada 7 Oktober itu adalah Hamas yang selalu disebut-sebut sebagai penyerbu. Faktanya, meski Brigade al-Qassam merupakan ujung tombak, operasi itu adalah yang pertama kalinya dilakukan secara terpadu oleh semua faksi bersenjata di Gaza. Selain Brigade al-Qassam; Saraya al-Quds dari Jihad Islam Palestina, Brigade Perlawanan Nasional dari kelompok Marxis DFLP, Brigade Ali Mustafa dari PFLP, Brigade Mujahidin, bahkan Brigade al-Aqsa dari Fatah ikut serta.

Baca Juga

Salah satu yang juga terus digaungkan Israel dan diamplifikasi media-media Barat adalah bahwa pada 7 Oktober seluruh 1.200 tentara dan warga sipil tewas di tangan penyerang dari Palestina. Penyelidikan yang dilakukan Israel sendiri, juga pengakuan pejabat Israel mengungkapkan bahwa di antara yang tewas kala itu dibunuh pasukan Israel sendiri.

Sejak awal, angka yang disebutkan pihak Israel sudah sumir. Mereka merevisi jumlah korban tewas dari 1.400 jiwa menjadi 1.175 orang. Dari jumlah itu, hampir separuh alias 379 orang berasal dari pasukan keamanan Israel dan 796 orang warga sipil (725 orang Israel dan 71 orang asing). Ratusan jenazah yang disangka warga Israel saat itu ternyata merupakan pejuang Palestina.

Belakangan terbukti, di antara yang tewas hari itu akibat tembakan dan bom Israel sendiri. Indikasi terkait hal ini pertama kali terungkap lewat kesaksian penyintas soal penembakan yang dilakukan dengan rudal tank Israel terhadap sebuah rumah di Kibbutz Be’eri. Tembakan itu menewaskan 14 warga Israel bersama pejuang Palestina di dalam rumah tersebut. Penyelidikan IDF mengonfirmasi pembunuhan tersebut.

photo
Mobil-mobil yang hancur terlihat di lokasi pesta rave dekat Kibbutz Reim, dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, pada Selasa, 10 Oktober 2023. - (AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Pada Juli 2024, media Israel Haaretz menemukan dalam dokumen-dokumen militer serta kesaksian dari tentara, perwira tingkat menengah dan senior soal dijalankannya Protokol Hannibal hari itu. Protokol itu mengizinkan tentara Israel membunuh tentara atau warganya sendiri ketimbang dibawa sebagai sandera.

Protokol itu dijalankan di berbagai lokasi serangan di Israel. "Ini adalah Hannibal massal. Ada berton-ton bukaan di pagar, dan ribuan orang di setiap jenis kendaraan, beberapa dengan sandera dan beberapa tanpa sandera," kata salah satu mantan perwira Israel, Kolonel Angkatan Udara Nof Erez, mengatakan kepada Haaretz .

Helikopter-helikopter Israel dilaporkan sampai bolak-balik mengisi peluru untuk menembaki mobil-mobil yang kemungkinan berisi sandera yang menuju Gaza.  Pilot angkatan udara menjelaskan kepada surat kabar Yedioth Aharonot tentang penembakan amunisi dalam jumlah "luar biasa" pada tanggal 7 Oktober terhadap orang-orang yang mencoba melintasi perbatasan antara Gaza dan Israel.

photo
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menghadiri upacara di militer Mount Herzl pemakaman di Yerusalem, Israel, Ahad 27 Oktober 2024. - (Gil Cohen-Magen/Pool Photo via AP)

Pada Februari 2023 mantan menteri pertahanan Israel Yoav Gallant secara terbuka mengakui penggunaan protokol itu. dalam wawancara dengan Channel 12 Israel, ia mengakui bahwa protokol itu digunakan “secara taktis di berbagai tempat”. 

Ia justru mengesankan menyesal tak menggunakan protokol itu di semua lokasi penyerangan. “Di tempat lain (perintah Protokol Hannibal) tidak diberikan, dan itu yang menjadi masalah,” lanjutnya.

Artinya, hingga saat ini, tak jelas betul dari sekitar 1.200 korban pada 7 Oktober 2023 berapa banyak yang tewas di tangan penyerang dan berapa yang tewas akibat tembakan tentara Israel sendiri. Yang juga jarang diungkapkan pada hari itu Israel juga menewaskan 1,609 pejuang dan warga Gaza, jumlah yang lebih banyak dari korban di sisi Israel.

Penculikan warga sipil...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement