Selasa 26 Aug 2025 10:20 WIB

Talenta Siber UNM Bikin Geger! Celah Keamanan Xiaomi dan Opera Terungkap

Prestasi Alwi mengharumkan nama UNM dan Indonesia di kancah internasional.

Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM).
Foto: UNM
Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhasil menemukan kerentanan URL Spoofing pada Microsoft Edge yang diakui resmi oleh Microsoft dan tercatat dalam CVE-2025-49736, Alwi Al Hadad, mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Nusa Mandiri (UNM), kembali mencatat prestasi membanggakan.

Kali ini, ia mengungkap celah serupa pada peramban bawaan Xiaomi dan Opera. Temuan Alwi menunjukkan betapa seriusnya ancaman spoofing di dunia digital.

Pada browser bawaan Xiaomi, ia menemukan kerentanan yang memungkinkan penyerang memanipulasi tampilan antarmuka (User Interface/UI).

URL di bilah alamat dapat dimodifikasi sehingga tampak seolah berasal dari situs asli, misalnya halaman login media sosial atau layanan perbankan. Kondisi ini berbahaya karena pengguna dapat terkecoh dan menyerahkan data pribadinya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sementara itu, pada peramban Opera, Alwi menemukan teknik spoofing yang lebih canggih. Ia berhasil menyembunyikan omnibox URL bawaan Opera dan menggantinya dengan bilah alamat palsu.

Dengan metode ini, penyerang bisa membuat halaman phishing yang hampir sempurna, seperti halaman login Google palsu, sehingga pengguna tertipu dan tanpa sadar memasukkan kredensial pribadinya.

Dalam mengungkap temuan tersebut, Alwi tidak bekerja sendirian. Ia melibatkan komunitasnya, Nusa Mandiri Cyber Community (NMCC) dan Meta4sec, dalam proses pelaporan kerentanan.

Pengakuan yang datang dari perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Xiaomi, dan Opera, serta dari lembaga internasional seperti National Institute of Standards and Technology (NIST) Amerika Serikat, menjadi bukti mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat global.

Kepala Nusa Mandiri Innovation Center (NIC), Fitra Septia Nugraha menyatakan, capaian Alwi menjadi bukti pendidikan di UNM yang dikenal sebagai Kampus Digital Bisnis, mampu mencetak talenta yang berdaya saing internasional.

“Alwi membuktikan talenta muda Indonesia dapat berkontribusi langsung terhadap keamanan digital global. Pengakuan dari raksasa teknologi dunia menjadi validasi pendidikan dan pembinaan di UNMmampu menghasilkan mahasiswa dengan standar kompetensi internasional,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Selasa (26/8/2025).

Prestasi Alwi tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga mengharumkan nama UNM dan Indonesia di kancah internasional.

Keberhasilan ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus mengasah kemampuan di bidang keamanan siber dan berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang lebih aman dan tepercaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement