REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala Kemerdekaan 2025 yang menjadi ajang uji coba timnas Indonesia U-17 sebelum tampil di Piala Dunia U-17 tahun ini sudah berakhir. Tim asuhan Nova Arianto finis di posisi kedua setelah pada laga pamungkas kalah dari Mali 1-2 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Senin (18/8/2025) malam.
Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni memuji penampilan Garuda Muda pada turnamen ini.
"Timnas Indonesia U-17 sudah tampil cukup baik di ajang Piala Kemerdekaan. Meskipun tidak menjadi juara, penampilan mereka cukup bagus dan konsisten," kata Kusnaeni ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/8/2025).
Di sisi lain, pria berkacamata yang akrab disapa Bung Kus ini juga mengidentifikasi sejumlah kekurangan. Ia memberikan masukan untuk perbaikan agar timnas U-17 lebih kuat dan bisa bersaing di Piala Dunia U-17 yang akan digelar 3-27 November 2025 di Qatar.
"Masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, antara lain kecepatan dalam transisi masih harus ditingkatkan dan koordinasi di lini pertahanan saat menghadapi serangan balik cepat juga belum optimal," jelasnya.
Bung Kus juga menilai perlunya pemain belakang yang kuat, punya postur bagus dan piawai memenangi duel bola-bola atas.
"Pertandingan melawan Mali semalam menunjukkan betapa sulitnya lini belakang kita saat menghadapi lawan dengan postur tinggi dan kualitas umpan silang bagus. Gol pertama Mali jelas menunjukkan perlunya kita memiliki bek yang posturnya bisa mengimbangi pemain-pemain Afrika atau Eropa," ungkapnya.
Selain itu, juga perlu uji coba berikutnya melawan tim yang kuat. Mali adalah gambaran bagus tentang kualitas tim-tim yang akan bermain di Piala Dunia U-17 nanti.
"Coach Nova dan jajaran pelatih tentu sudah mendapat pelajaran berharga bagaimana menghadapi tim sekelas Mali. Tapi masih dibutuhkan beberapa uji coba lagi agar Putu Panji dan kawan-kawan lebih terbiasa menghadapi lawan kuat di Piala Dunia nanti," ujar dia.