Kamis 24 Jul 2025 22:50 WIB

Kapolri Tinjau Karhutla: 46 Tersangka Diproses Polda Riau

Menurut Jenderal Listyo Sigit, jumlah titik api di Bumi Lancang Kuning menurun.

Rep: Antara/Bayu Adji P/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung ke sejumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Kamis (24/7/2025).
Foto: Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung ke sejumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Kamis (24/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung ke sejumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Kamis (24/7/2025). Peninjauan hotspot di beberapa lokasi Bumi Lancang Kuning tersebut dilakukan melalui helikopter.

Usai melakukan peninjauan, Listyo menyampaikan, jumlah titik api di Riau mengalami penurunan. Hal itu lantaran telah dilakukannya berbagai macam upaya oleh Satgas Karhutla dalam rangka penanggulangan.

Baca Juga

"Tadi dilaporkan terjadi fluktuasi terkait dengan puncak karhutla yang sudah terjadi dimana tanggal 20 Juli 2025 tejadi peningkatan Hotspot 586 titik. Namun kemudian karena langkah dari tim Satgas Karhutla hotspot turun menjadi 144 titik," kata mantan Kabareskrim Polri tersebut di Pekanbaru, Riau, Kamis.

Salah satu pemicu titik kebakaran menurun sebagai dampak penegakan hukum. Listyo mengungkapkan, Polda Riau juga telah menciduk 46 orang tersangka yang diduga sengaja ataupun lalai sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

"Pak Kapolda melaporkan bahwa ada kurang lebih 46 orang tersangka yang sudah diamankan yang diproses karena melakukan pembakaran apakah ini sengaja atau lalai. Sehingga kurang lebih ada 280 hektare lahan yang terbakar," ucap Listyo.

Dari hasil pemantauannya, Listyo menyebut, di wilayah Rokan Hulu terdapat titik api di area perbukitan. Sehingga, hanya bisa dilakukan penanggulangan dengan upaya water bombing. "Ini tadi juga sudah dilaporkan bahwa dalam kurun waktu beberapa hari ke depan akan ditambahkan heli untuk water bombing diharapkan ini juga segera membantu memadamkan," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement