Kamis 19 Jun 2025 18:58 WIB

Pejabat Senior: Trump Belum Yakin AS Diperlukan untuk Serang Fasilitas Nuklir Iran

“Presiden belum yakin bahwa kami memang diperlukan,” kata pejabat senior AS.

Presiden AS Donald Trump.
Foto: EPA
Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rencana AS untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang paling terlindungi kuat dengan bom penghancur bunker akan berhasil karena mereka memiliki kemampuan tersebut. Hal itu dilaporkan situs berita Axios pada Rabu (18/6), mengutip pejabat AS.

“Kami akan siap menyerang Iran. Tapi kami belum yakin bahwa kami memang diperlukan,” kata seorang pejabat senior AS kepada Axios.

Baca Juga

“Presiden belum yakin bahwa kami memang diperlukan,” sambungnya.

Pernyataan tersebut merujuk pada Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom seberat 30 ribu pon yang dirancang untuk menembus sasaran bawah tanah yang diperkuat.

“Bom penghancur bunker itu akan berhasil. Ini bukan masalah kemampuan. Kami memiliki kemampuan. Tapi ada keseluruhan rencana (untuk kemungkinan serangan). Bukan sekadar menjatuhkan penghancur bunker dan mendeklarasikan kemenangan,” kata pejabat tersebut.

Menurut laporan itu, Presiden Donald Trump secara langsung telah menanyakan kepada penasihat militernya tentang efektivitas MOP dan apakah bom tersebut mampu menetralkan situs nuklir Fordow. Pihak Pentagon menyatakan keyakinannya terhadap rencana tersebut, namun Trump belum membuat keputusan akhir.

Fasilitas nuklir Fordow merupakan lokasi pengayaan uranium bawah tanah milik Iran yang paling dalam dan paling diperkuat, serta dirancang untuk tahan terhadap serangan udara konvensional. Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan kepada stasiun televisi lokal Channel 12 pada Selasa bahwa serangan Israel terhadap Iran “tidak akan berakhir tanpa merusak fasilitas nuklir Fordow.”

Hanegbi mengatakan bahwa Israel masih terus berdialog dengan Amerika Serikat, namun tidak berusaha membujuk Washington untuk bergabung dalam operasi militer tersebut.

 

 

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement