Selasa 17 Jun 2025 22:37 WIB

Putin-Xi Jinping Bicarakan Situasi Iran, Trump ke Ruang Perang Gedung Putih

Amerika Serikat mendadak menghentikan perundingan normalisasi dengan Rusia.

Presiden Tiongkok Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, pada Kamis, 16 Mei 2024.
Foto: Sergei Bobylev via AP
Presiden Tiongkok Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, pada Kamis, 16 Mei 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan membahas situasi di Timur Tengah melalui panggilan telepon dalam waktu dekat, kantor berita Interfax mengutip pernyataan seorang ajudan Kremlin pada Selasa. Pada saat sama, Presiden AS Donald Trump mengirimkan pesan misterius mengenai sikapnya terkait konflik Iran-Israel.

Ajudan Putin, Yuri Ushakov, dikutip oleh TASS mengatakan bahwa Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan juga telah sepakat untuk mengintensifkan kontak antara kementerian luar negeri dan pertahanan masing-masing sehubungan dengan perang antara Israel dan Iran.

Baca Juga

Meski tak punya pakta pertahanan formal; China dan Iran, serta Korea Utara semuanya mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Masing-masing memasok teknologi penting, drone, rudal, dan artileri ke Moskow. Sedangkan Korea Utara telah mengirimkan ribuan tentara untuk mendukung operasi Rusia.

Sebelum kabar soal rencana pembicaraan itu, Xi Jinping menyatakan sangat khawatir terhadap operasi militer Israel terhadap Iran yang telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Itu adalah komentar publik pertamanya mengenai konflik tersebut.

Xi, berbicara di sela-sela pertemuan puncak dengan lima negara Asia Tengah di ibu kota Kazakhstan, Astana, mengatakan China menentang tindakan apapun yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah negara lain. “Semua pihak harus berupaya meredakan konflik sesegera mungkin dan mencegah situasi semakin memburuk,” kata Xi, dalam komentarnya yang dikutip oleh stasiun televisi pemerintah China, CCTV.

“China siap memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, tambahnya. Kementerian Luar Negeri China sebelumnya mengatakan China telah mulai mengevakuasi warganya dari Israel dan Iran dan mendorong gencatan senjata.

Sementara menyusul serangan Israel ke Iran, Rusia dan AS menunda proses normalisasi hubungan mereka, kata Ajudan Presiden Yury Ushakov saat menjawab pertanyaan dari TASS. “Awalnya disepakati untuk mengadakan pertemuan berikutnya mengenai normalisasi hubungan di Moskow, namun kemudian Amerika menyarankan untuk menundanya,” katanya dalam jumpa pers.

“Sekarang, tentu saja, semacam kesepakatan akan dicapai antara Departemen Luar Negeri (AS) dan Kementerian Luar Negeri (Rusia) mengenai di mana dan kapan akan mengadakan pertemuan berikutnya,” kata Ushakov. "Sejauh ini, masalah ini agak ditangguhkan."

Sikap AS terkait serangan Israel ke Iran tampak ambigu belakangan. Menteri Luar Negeri Marco Rubio saat serangan Israel dimulai mengatakan bahwa AS tak terlibat dalam serangan ke Iran. Namun tak lama kemudian Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa AS mengetahui segalanya tentang serangan Israel. 

Pejabat AS juga mengatakan kepada beberapa media pada Ahad bahwa Presiden Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

photo
Presiden Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Senin, 7 April 2025. - ( Pool via AP)

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Iran memiliki “bukti kuat” bahwa AS memberikan dukungan atas serangan Israel. Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu “tidak mungkin dilakukan tanpa koordinasi dan persetujuan Amerika Serikat.” Ia menambahkan bahwa Amerika “akan bertanggung jawab atas konsekuensi berbahaya dari petualangan Israel.”

Hari ini, Trump kembali mengeluarkan pernyataan ambigu soal konflik Israel-Iran. Ia mengatakan menginginkan "akhir yang nyata" dalam perselisihan nuklir dengan Iran dan mengindikasikan bahwa dia mungkin mengirim pejabat senior Amerika untuk bertemu dengan Republik Islam ketika perang udara Israel-Iran berkecamuk di hari kelima.

Trump mengatakan dia mungkin mengirim Utusan AS ke Timur Tengah Steve Witkoff atau Wakil Presiden JD Vance untuk bertemu dengan para pejabat Iran. Washington mengatakan Trump masih mengincar perjanjian nuklir dengan Iran, bahkan ketika konfrontasi militer terjadi. 

Pada saat yang sama, ia secara misterius mengunggah tangkapan layar pesan teks bernuansa keagamaan yang menurutnya berasal dari utusannya untuk Israel, Mike Huckabee. Pesan tersebut menunjukkan bahwa Trump dihadapkan pada sebuah keputusan besar tanpa menjelaskan rinciannya.

“Anda punya banyak suara yang berbicara kepada Anda, Pak, tapi hanya ada SATU suara yang penting, suara-NYA,” bunyinya merujuk pada Tuhan. Huckabee adalah seorang Zionis Kristen yang taat.

"Tidak ada presiden seumur hidup saya yang berada dalam posisi seperti Anda. Tidak sejak Truman pada tahun 1945. Saya tidak berusaha membujuk Anda," bunyi teks tersebut. "Hanya untuk menyemangatimu. Saya yakin Anda akan mendengar dari surga dan suara itu jauh lebih penting daripada suara saya atau siapa pun."

Harry Truman adalah presiden AS yang mengizinkan dijatuhkannya dua bom nuklir di Jepang pada penghujung Perang Dunia II. 

Ke ruang perang...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement