REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Media Middle East Eye (MEE) mengutip pernyataan tiga orang pejabat Arab yang mengaku sedang menjalin komunikasi dengan Gedung Putih. Mereka menyatakan, semakin besar kemungkinan Amerika Serikat (AS) "secara langsung" bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran.
Ketiga pejabat itu, yang enggan disebut namanya, mengaku tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah figur penting di Washington DC. Dalam beberapa kasus, mereka berperan sebagai mediator antara AS dan Republik Islam Iran untuk meredakan eskalasi konflik.
Sejau ini, belum ada informasi intelijen spesifik yang menyebut AS akan segera terlibat dalam perang Israel-Iran. Bagaimanapun, para pejabat Arab itu menilai, Presiden AS Donald Trump tampak semakin dekat untuk "mendukung langsung" operasi militer Israel.
"Trump setiap jam semakin dekat untuk membawa AS terlibat lebih langsung. Bukan hanya dalam hal pasokan (bantuan)," kata salah satu pejabat Arab anonim itu kepada MEE, dikutip Selasa (17/6/2025).
Pada Jumat (13/6/2025) dini hari, Israel memulai serangan udara terhadap wilayah Iran. Tak lama kemudian, Trump menyatakan bahwa Washington tak terlibat dalam konflik ini.
Pada Sabtu (14/6/2025) pagi, Trump mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan selama satu jam dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kedua pemimpin negara membahas perang Israel-Iran dan upaya penghentiannya.
