Selasa 18 Nov 2025 16:31 WIB

Sejumlah Siswa dan Guru SMPN 19 Tangsel Mulai Diperiksa Polisi di Kasus Dugaan Bullying

Dugaan bullying di SMPN 19 Tangsel berujung tewasnya satu siswa berinisial MH.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Bullying (ilustrasi)
Foto: Republika
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah siswa dan guru SMPN 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah diperiksa polisi terkait dugaan perundungan atau bullying yang mengakibatkan salah satu siswa meninggal dunia. Proses penyelidikan itu masih terus dilakukan oleh aparat kepolisian.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada aparat kepolisian. Namun, pihaknya juga ikut melakukan pendampingan kepada anak-anak, termasuk guru, yang dimintai keterangan oleh polisi

Baca Juga

"Ini masih berlanjut. Prosesnya kami serahkan kepada kepolisian," kata dia, Selasa (18/11/2025).

Deden mengatakan, pihaknya juga telah berkunjung ke rumah terduga pelaku bullying. Lantaran masih berusia anak, pihaknya juga turut memberikan pendampingan kepada anak itu agar kondisinya tetap baik.

"Ada penampingan juga bagi si anak," kata dia.

Ihwal kronologi bullying di lingkungan SMPN 19 Tangsel, Deden menilai, hal itu menjadi kewenangan polisi untuk memberikan keterangan. Menurut dia, polisi masih terus mengumpulkan informasi terkait peristiwa bullying itu.

Menurut dia, para siswa dan guru yang mengetahui informasi itu telah diminta keterangan oleh polisi. Ia pun akan menyerahkan kasus itu sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

"Sudah berapa siswa dan guru yang dipanggil. Kemarin itu ada lima atau empat kemarin. Sebelumnya sudah dipanggil juga sebelumnya, hari Sabtu. Ini akan kami serahkan kepada kepolisian menelusuri fakta yang sesungguhnya," kata dia. 

Sebelumnya, seorang siswa SMPN 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial MH (13 tahun) dilaporkan meninggal dunia ketika menjalani perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Ahad (16/11/2025). Almarhum dirawat lantaran diduga menjadi korban perundungan atau bullying di sekolahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement