Senin 08 Dec 2025 19:59 WIB

Update Banjir Sumut: Jumlah Korban Meninggal Bertambah, Jadi 338 Orang

Jumlah korban meninggal terbanyak berasal dari Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penampakan tumpukan batang kayu gelondongan memenuhi Sungai Garoga di Tapanuli Selatan, Sabtu (6/12/2025). Banjir bandang di Sungai Garoga membawa tumpukan kayu dalam jumlah besar. Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, menjadi salah satu daerah paling parah terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sebagian besar rumah warga di desa itu luluh lantak dan hanya menyisakan hamparan tanah lumpur setelah diterjang banjir bandang dan longsor.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Penampakan tumpukan batang kayu gelondongan memenuhi Sungai Garoga di Tapanuli Selatan, Sabtu (6/12/2025). Banjir bandang di Sungai Garoga membawa tumpukan kayu dalam jumlah besar. Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru, menjadi salah satu daerah paling parah terdampak bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sebagian besar rumah warga di desa itu luluh lantak dan hanya menyisakan hamparan tanah lumpur setelah diterjang banjir bandang dan longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN --  Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat korban meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda provinsi itu bertambah menjadi 338 orang. Berdasarkan laporan Pusdalops per Senin (8/12/2025) pukul 17.00 WIB yang diterima di Medan, tercatat jumlah korban meninggal dunia bertambah delapan orang dari sebelumnya tercatat 330 data per Ahad, pukul 17.00 WIB.

Pusdalops PB mendata, sebanyak 338 orang yang meninggal dunia tersebut tersebar di 12 dari 18 kabupaten/kota yang terlanda. Pusdalops merinci, korban meninggal di Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 36 orang, Kabupaten Tapanuli Tengah 110 orang, Kabupaten Tapanuli Selatan 85 orang, Kota Sibolga 53 orang, Kabupaten Humbang Hasundutan sembilan orang dan Kota Padangsidimpuan satu orang.

Baca Juga

Selain itu, di Kabupaten Pakpak Bharat dua orang, Kota Medan 12 orang, Kabupaten Langkat 11 orang, Kabupaten Deliserdang 17 orang, Kabupaten Nias satu orang dan Kabupaten Nias Selatan satu orang. Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.

"Data merupakan update 8 Desember 2025 pukul 17 WIB," ujarnya.

Dia mengatakan, berbagai upaya penanganan bencana telah dilakukan masing-masing wilayah dan sejumlah pemangku kebijakan terkait.

"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," kata dia.

Pusdalops PB mendata 18 kabupaten/kota yang terlanda bencana alam yakni Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kota Binjai, Kota Padangsidimpuan, dan Kota Sibolga. Selain itu, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangberdagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Lalu, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Asahan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Batubara serta Kabupaten Mandailing Natal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement