Ahad 07 Dec 2025 19:55 WIB

Presiden Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Aceh

Aceh menjadi provinsi dengan kabupaten yang paling banyak terdampak.

Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang.
Foto: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat koordinasi penanganan dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh, Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Ahad (7/11/2025) malam. Dalam rapat itu, Presiden Prabowo mengumpulkan sejumlah anggota Kabinet Merah Putih.

Mereka di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga

Kemudian, ada pula Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Dirut PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono.

“Malam ini Bapak Presiden ingin langsung memimpin rapat koordinasi bersama dengan seluruh jajaran menteri-menteri terkait, sebagian besar hadir untuk kita akan sekali lagi meng-update, dan memutuskan langkah-langkah percepatan ke depan,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, sebelum mengikuti rapat.

Presiden Prabowo tiba di Lanud Sultan Iskandar Muda sekitar pukul 19.00 WIB. Rapat langsung dibuka dan Presiden langsung memberikan arahan-arahannya. Selepas itu, Presiden Prabowo lanjut mendengar laporan dari jajarannya, diawali oleh Ketua BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Presiden Prabowo untuk kedua kalinya menyambangi Aceh setelah provinsi itu bersama dengan Sumatera Utara dan Sumatera Barat diterjang banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025. Pras, panggilan akrab Prasetyo, menjelaskan alasan Presiden Prabowo menyambangi Aceh hingga dua kali, dan menggelar rapat koordinasi di Aceh. Alasannya Aceh menjadi salah satu provinsi dengan kabupaten yang paling banyak terdampak.

“Setelah 10 hari, beberapa daerah di Aceh memang kondisinya belum sebagaimana kabupaten-kabupaten yang lain,” kata Prasetyo Hadi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement