REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, membutuhkan 118 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pesantren yang harus segera dibangun untuk memenuhi kebutuhan gizi para santri di pondok-pondok pesantren.
"Bangkalan butuh 118 dapur yang harus disediakan. Hari ini baru ada 2 (SPPG)," kata Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Bangkalan, Jawa Timur, Senin (26/5).
Pihaknya pun telah membentuk Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat yang diketuai oleh Baddrut Tamam, eks Bupati Pamekasan, untuk mempercepat pembangunan SPPG.
"Insya Allah Pak Baddrut harus bergerak cepat, minimal ada 3 - 10 dapur secepatnya berdiri," kata Muhaimin Iskandar.
Menko Muhaimin Iskandar berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran santri dapat memenuhi kebutuhan gizi para santri sehingga anak-anak tersebut dapat tumbuh dengan optimal.
"Jangan pendek kayak saya. Tapi tidak apa-apa pendek, yang penting cerdas. Saya juga gizinya pas-pasan, alhamdulillah bisa jadi menteri beberapa kali," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya berkelakar bahwa sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden, namun usahanya kandas.
"Pernah jadi calon wakil presiden meskipun kalah. Tidak apa-apa yang penting sudah ikhtiar. Hari ini kita akan sukseskan Pak Prabowo melayani rakyat dengan sebaik-baiknya," kata Muhaimin Iskandar.
Pada Senin (26/5), Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meresmikan pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pesantren di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.