Senin 01 Dec 2025 21:37 WIB

Bumil, Busui, hingga Balita Ikut Merasakan Manfaat MBG

Ada paket makanan kering sehingga bisa dikonsumsi dalam waktu yang relatif lama.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Ibu menyusui menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah tak hanya menyasar anak-anak sekolah. Kelompok balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) atau yang dikenal dengan kelompok B3 juga tak luput dari sasaran program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Penyaluran MBG untuk kelompok B3 itu dilakukan melalui posyandu yang ada di lingkungan warga. Bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), para kader Posyandu bergerak menyalurkan MBG kepada B3 di lingkungan masing-masing.

Baca Juga

Salah satunya seperti yang dilakukan Posyandu Anggrek yang terletak di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Sejak Oktober 2025, setiap Senin dan Kamis, kelompok B3 di lingkungan tersebut menerima paket MBG.

Seperti yang terlihat pada Kamis (27/11/2025). Saat jam menunjukkan sekitar pukul 10.00 WIB, satu per satu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang didampingi ibu mereka masing-masing, mendatangi Posyandu Anggrek yang terletak di Perumahan Permata Hijau, Jalan Kepudang, RT 05 RW 05, Kelurahan Margadadi. Mereka datang untuk menerima paket MBG, yang telah disiapkan oleh SPPG Margadadi 2.

Kelompok B3 dan para kader Posyandu Anggrek sebelumnya telah bergabung dalam grup WhatsApp. Karenanya, informasi mengenai penyaluran MBG dilakukan melalui grup tersebut.

Hal itu berbeda dengan kegiatan penimbangan balita yang rutin dilakukan setiap bulan di Posyandu Anggrek. Dalam kegiatan tersebut, kader Posyandu akan mengumumkannya melalui pengeras suara di mushola setempat.

“Di sini ada empat ibu hamil, 15 ibu menyusui dan 54 balita yang menerima MBG,” ujar Ketua Kader Posyandu Anggrek sekaligus Penanggung Jawab MBG di Posyandu Anggrek, Iin Kurniasih (52), kepada Republika.

Bagi ibu yang menyusui sekaligus memiliki balita di bawah umur dua tahun, maka mereka akan memperoleh paket MBG ganda, yakni untuk ibu sekaligus anaknya. Iin menjelaskan, pembagian MBG tidak bisa dilakukan setiap hari mengingat keterbatasan waktu dan tenaga para kader posyandu. Karenanya, pembagian MBG dirapel pada Senin dan Kamis.

Untuk paket MBG Senin, Selasa, dan Rabu, dibagikan setiap Senin. Sedangkan MBG untuk Kamis, Jumat, dan Sabtu, dibagikan pada Kamis. “Paket MBG-nya berupa makanan basah dan makanan kering,” terang Iin.

Untuk MBG makanan basah, berupa nasi dan lauk pauk serta buah yang bisa dimakan saat itu juga. Adapun menunya bervariasi, seperti ayam, telur, tahu, sayur, dan daging.

Begitu pula paket makanan kering yang juga bervariasi. Seperti biskuit, roti, telur ayam rebus, buah, susu kotak cair, susu kotak bubuk bagi ibu hamil dan menyusui, kentang kukus, agar-agar, dan bolu.

“Kami pun bersikap terbuka dengan masukan dari para penerima tentang makanan dan minuman yang mereka suka atau tidak melalui grup WhatsApp. Nanti dari SPPG-nya akan mengganti makanan atau minuman itu pada pembagian berikutnya,” kata Iin.

Iin mencontohkan, ada ibu hamil yang pernah mengeluhkan susu yang diterimanya menimbulkan rasa mual. Karena itu, pada pembagian berikutnya, pihak SPPG mengganti susu tersebut dengan susu yang disukai oleh ibu hamil tersebut.

Iin menilai, program MBG bisa membantu pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang bagi kelompok B3. Pasalnya, paket MBG itu telah melalui penilaian dari ahli gizi yang ada di SPPG. Karenanya, program MBG bisa mencegah stunting pada anak.

Adapun pemantauan kondisi stunting selama ini telah dilakukan melalui kegiatan penimbangan balita setiap bulan di posyandu. Begitu pula pemeriksaan terhadap kondisi ibu hamil dan ibu menyusui, juga dilakukan rutin di posyandu. Edukasi mengenai gizi seimbang juga akan disampaikan oleh kader posyandu maupun petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

Sementara itu, salah seorang warga penerima MBG dari Posyandu Anggrek, Penti, mengaku selama ini menerima dua paket MBG untuk dua anak balitanya, yakni Azura (3) dan Fajrin (2). Penti mengatakan, paket MBG itu bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi kedua buah hatinya.

Apalagi, paket tersebut juga ada yang berupa makanan kering sehingga bisa dikonsumsi dalam waktu yang relatif lama. “Ya senang, lumayan bisa membantu mengurangi pengeluaran dan membantu pemenuhan gizi anak,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement