REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian merespons kasus penjarahan di sejumlah minimarket dan Gudang Bulog Kota Sibolga, Sumatera Utara imbas bencana banjir dan tanah longsor. Warga menjarah karena sebagian besar wilayah terisolir sehingga sulit menerima bantuan.
Menurut Mendagri kasus tersebut sudah ditangani oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta TNI/Polri.
"Tadi Bapak Menko PMK Pratikno langsung terbang ke Sibolga bersama BNPB, langsung mengambil alih bersama dengan TNI dan Polri, sekarang dropping (penyaluran bantuan dari udara) sudah cukup. Sekarang kita lagi mencari, daerah-daerah mana yang masih terisolir dan masyarakat memerlukan bantuan," kata Mendagri Tito Karnavian di Jakarta, Senin.
Mendagri menegaskan penyaluran bantuan akan terus dioptimalkan melalui segala jalur agar masyarakat tidak kekurangan stok pangan maupun kebutuhan sehari-hari.
"Kalau bisa (penyaluran bantuan) darat, ya darat, kalau enggak bisa, laut. Enggak bisa juga, lewat udara, banyak yang dropping juga menggunakan udara," ujarnya.
Menurut Mendagri, penjarahan di beberapa daerah yang terjadi termasuk di daerah Sibolga karena memang banyak daerah terisolir tadi. "Enggak mudah untuk langsung melakukan dropping kepada mereka. Stok mereka mungkin kurang, lapar, sehingga kemudian ada yang masuk ke pertokoan," paparnya.
View this post on Instagram