Senin 01 Dec 2025 20:40 WIB

Fenomena Ribuan Warga Israel Antre Guna Mendapatkan Status Kewarganegaraan Portugal

Permohonan paspor Portugal dari warga Israel meningkat sejak 7 Oktoberfest 2023.

Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMAT HASHARON -- Ribuan warga Israel dilaporkan mengantre di luar Cinema City Glilot di pusat kota Ramat Hasharon pada Jumat (28/11/2025) pagi untuk membuat reservasi kedatangan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Portugal untuk menerima kewarganegaraan atau memperbarui paspor Portugal. Seperti dilaporkan Times of Israel, Ahad (30/11/2025), antrean mengular panjang hingga ke area parkir bawah tanah setelah Kedubes Portugal mengumumkan para pemohon bisa datang langsung tanpa membuat jadwal terlebih dahulu.

Kedubes Portugal pada bulan lalu mengumumkan bahwa, akan menyelenggarakan sebuah event spesial "waktu zaman dulu kembali", dengan tujuan untuk mem-bypass sistem daring yang mengalami kelebihan pengunjung. Dalam pengumuman yang diunggah di Facebook, tertulis bahwa event itu terbuka untuk semua warga negara Portugal.

Baca Juga

Berita pengumuman itu kemudian cepat menyebar, mengundang lebih banyak orang, hingga kompleks Kedubes Portugal tak bisa menampung dengan selayaknya, di mana orang-orang mengantre seharian. Ada yang datang sebelum sore hari dengan harapan mendapatkan slot antrean, ada juga yang balik kanan usai melihat panjangnya antrean.

Portugal belum lama ini mengumumkan bahwa, mulai Mei 2026, pemilik paspor Portugal bisa memperpanjang masa kepemilikan dari 5 hingga 10 tahun. Namun mereka yang mengantre pada Jumat lalu, mengharapkan dapat menerima paspor dengan durasi 5 tahun di bawah aturan terbaru.

Lonjakan pemohon paspor Portugal dimulai setelah Portugal mengesahkan "undang-undang untuk kembali" pada 2015, yang memperbolehkan para keturunan Yahudi Sefardik Portugis yang terdampak inkuisisi pada abad ke-16 untuk mendaftarkan kewarganegaraannya. Pemerintah Portugal kemudian mengumumkan berakhirnya kebijakan itu pada Desember 2023, dengan alasan tujuan dari kebijakan reparasi telah tercapai.

Namun demikian, undang-undang itu saat ini direvisi untuk membuat warga negara dari keturunan Sefardik lebih dibatasi dan dipersyarati, termasuk menunjukkan bukti keterikatan yang lebih kuat ke Portugal, seperti pernah tinggal di Portugal selama setidaknya tiga tahun.

Status kewarganegaraan Portugal memiliki tingkat keterarikan yang tinggi di mata warga Israel, di antaranya lantaran fasilitas kebebasan bepergian di negara Eropa. Portugal juga negara dengan tarif pajak yang lebih rendah dan biaya hidup yang lebih murah dibandingkan dengan Israel, meski tingkat pendapatan di negara itu juga lebih rendah.

Permohonan warga Israel memiliki paspor Portugal dilaporkan meningkat setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Banyak warga Israel kini mencari kesempatan memiliki paspor kedua sebagai antisipasi pergi keluar negeri saat kondisi dalam negeri tidak stabil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement