REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana menggelar kegiatan bersepeda bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung pada Sabtu (19/4/2025). Namun, kegiatan itu ditentang sejumlah komunitas lantaran bakal melewati Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca.
Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, mengatakan, rute kegiatan sepedaan itu merupakan hasil usulan dari komunitas sepeda. Ia menegaskan bahwa pemilihan rute itu bukan merupakan inisiatif Pramono.
"Gubernur hanya memfasilitasi sebagai pemimpin administrasi pemprov, memfasilitasi balai kota sebagai tuan rumah dan tempat start dan finish," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (15/4/2025).
Chico menambahkan, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta juga telah menerima masukan dari berbagai pihak terkait pemilihan rute. Menurut dia, Dishub juga melakukan banyak pertimbangan dari masukan berbagai komunitas itu.
"Nah terkait dengan rute yang sekarang disepakati, bisa tanya langsung ke kadishub ya, udah itu aja," kata dia.
Meski demikian, Chico mengatakan, Pramono masih dijadwalkan akan hadir dalam kegiatan sepedaan itu. Namun, ia belum bisa memastikan rute yang sudah disepakati akan diubah atau tidak.
"Gini ya, kami kan selalu terbuka terhadap masukan dari masyarakat, masukan dari siapa pun itu kami terbuka," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dishub Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, JLNT Casablanca memang sejatinya difungsikan untuk dilintasi kendaraan roda empat. Pasalnya, ruas jalan itu didesain hanya memiliki dua lajur dan tidak ada bahu jalan.
"Oleh sebab itu, pada saat difungsikan sebagai lajur lalu lintas roda empat, tidak diperbolehkan sepeda motor dan pesepeda naik," kata dia saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut dia, adanya sepeda motor atau sepeda melintas di JLNT ketika digunakan untuk kendaraan roda empat akan membahayakan. Pasalnya, terdapat potensi terjadinya senggolan dengan mobil sangat tinggi.
Namun, ketika JLNT Casablanca ditutup untuk kendaraan umum, potensi itu bisa diantisipasi. "Pada saat JLNT ditutup untuk kendaraan bermotor dan hanya digunakan bagi pesepeda, maka pesepeda aman melintas JLNT," kata Syafrin.