Rabu 12 Mar 2025 20:52 WIB

OPM Klaim Tewaskan 10 Prajurit TNI dalam Penyergapan di Intan Jaya

Sebby sebut titik lokasi penyergapan berada di pedalaman Provinsi Papua Tengah

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua  (ilustrasi)
Foto: anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) mengeklaim 10 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) meninggal dunia dalam operasi penyergapan di salah-satu wilayah di Papua.  Sebelas pucuk senjata, pun raib dirampas oleh kelompok separatis dalam operasi tersebut.

Dalam laporannya, Juru Bicara TPNPB - OPM Sebby Sambom mengatakan, para prajurit TNI yang terbunuh merupakan tim Gajah Mada-1 dari Satgas Habema.

Baca Juga

“Telah terjadi penyergapan oleh kelompok OPM terhadap 1 Tim Gajah Mada-1 DPP Letda Inf Alpin Siagian yang sedang melaksanakan ambush di CO.48 M 753596 9276561,” dalam laporan yang disampaikan Sebby melalui pesan singkat kepada Republika, di Jakarta, Rabu (12/2/2025) malam.

Sebby menerangkan titik lokasi penyergapan tersebut, berada di pedalaman Provinsi Papua Tengah. “Wilayah penyergapan di Intan Jaya,” kata Sebby.

Akan tetapi jaringan komunikasi yang terputus di wilayah tersebut, membuat situasi terkini yang belum diketahui. Namun begitu, kata Sebby, jaringan TPNPB - OPM berhasil mendapatkan data informasi bersumber dari pihak TNI.

Dikatakan dalam laporan tersebut, kronologis kejadian penyergapan terjadi pada Senin (10/2/2025). “1 Tim DPP Letda Inf Alpin S berangkat ke titik ambush di CO 48 M 753596 9276561. Sebelum berangkat dilaksanakan pengecekan baik personel maupun materiil,” begitu dalam laporan tersebut.

Sekitar pukul 23:00, tim ambush dikabarkan sampai di titik penyergapan. “Dan Dantim menempatkan personel dititik ambush,” dalam laporan tersebut.

Pada Selasa (11/2/2025), kelompok separatis bersenjata dikabarkan mengetahui kabar penyergapan tersebut.

“Kelompok OPM melaksanakan penyergapan terhadap tim ambush karena kedengaran mengeluarkan suara (batuk) tidak dispur sehingga OPM membuka tembakan dengan jarak 2 meter dan tidak diketahui oleh tim ambush,” begitu dalam laporan tersebut. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement