REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mulai melakukan langkah untuk mencegah penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV). Pasalnya, virus yang belakangan dilaporkan merebak di Cina itu diketahui sudah lama ditemukan di Indonesia.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi HMPV. Menurut dia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jakarta juga menyiapkan langkah terkait untuk mengantisipasi penyebaran HMPV.
"Saya sudah minta kepada Kadis Kesehatan untuk mengambil langkah-langkah terkait dengan masalah tersebut. Nanti secara teknis Ibu Kadis yang (menyampaikan)," kata dia di Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2025).
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memberikan sosialisasi terkait HMPV. Namun, Dinkes Provinsi Jakarta disebut akan memberikan perhatian khusus terkait HMPV.
"Ya itu kan dari Kemenkes sudah (ada sosialisasi). Nanti kami secara khusus akan lebih memberikan perhatian," ujar Teguh.
Ketika ditanya ada atau tidaknya temuan kasus HMPV di Jakarta, Teguh tak mau memberikan jawaban tegas. Ia mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait. "Kami koordinasikan nanti," kata dia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jakarta mencatat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat Human Metapneumovirus (HMPV) telah ditemukan di wilayah Jakarta sejak 2022. Hingga 2024, setidaknya terdapat seratusan kasus ISPA akibat HMPV di Jakarta.
Kepala Dinkes Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, berdasarkan data hasil pemeriksaan, kasus ISPA yang disebabkan HMPV sudah ada sejak 2022 di Jakarta. Dari data Dinkes Provinsi Jakarta, angka kasus ISPA akibat HMPV di Jakarta selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"HMPV merupakan salah satu dari banyak mikroorganisme atau agen penyebab penyakit ISPA, baik pada saluran napas atas maupun bawah yang ditemukan hampir sepanjang tahun," kata dia melalui keterangannya, Rabu (8/1/2025).
Lihat postingan ini di Instagram