Jumat 27 Dec 2024 23:37 WIB

Aksi Tolak PPN 12 Persen di Patung Kuda Sempat Ricuh, Polisi: Tak Ada Mahasiswa Ditangkap

Polisi membubarkan aksi mahasiswa di Patung Kuda menjelang maghrib.

Massa dari BEM SI Kerakyatan menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (26/12/2024). Dalam aksinya, mahasiswa menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan kenaikan PPN 12 persen yang akan berlaku pada Januari 2025 mendatang. Massa aksi menilai kebijakan kenaikan PPN 12 persen tersebut akan merugikan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa dari BEM SI Kerakyatan menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (26/12/2024). Dalam aksinya, mahasiswa menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan kenaikan PPN 12 persen yang akan berlaku pada Januari 2025 mendatang. Massa aksi menilai kebijakan kenaikan PPN 12 persen tersebut akan merugikan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian memastikan tidak ada mahasiswa yang ditangkap usai aksi menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen. Aksi sempat berakhir ricuh di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024) malam.

"Tidak ada yang diamankan. Kami berusaha se-soft (sehalus) mungkin untuk bisa melakukan negosiasi secara terus-menerus," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Susatyo menyebut, sejak awal pihaknya sudah meminta massa aksi untuk mematuhi aturan batas waktu demonstrasi. Polisi pada pukul 18.00 WIB sudah memberikan imbauan secara terus-menerus kepada koordinator lapangan (korlap) untuk bisa membubarkan aksi dengan tertib.

Namun, satu kelompok malah melakukan perlawanan terhadap perintah petugas keamanan, membakar ban, dan melakukan pelemparan hingga satu petugas keamanan terluka.

"Satu personel kami atas nama Brigadir Heri, Sabhara Jakarta Pusat, saat ini sedang ditangani oleh medis karena terluka akibat lemparan di bagian kepala," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kepolisian terus melakukan negosiasi, imbauan hingga dua kali peringatan kepada peserta aksi yang tidak kunjung bubar setelah melewati aturan batas waktu demonstrasi. 

"Kemudian kami terus melakukan negosiasi, imbauan-imbauan, peringatan-peringatan, peringatan pertama, kemudian peringatan kedua, hingga pada pukul 19.30 WIB kami melakukan pendorongan secara soft," katanya. 

Susatyo menyebut pihaknya terpaksa mendorong mundur massa dari BEM SI dengan menyemprotkan water cannon menggunakan metode embun.

"Kami tidak menggunakan gas air mata, kami menggunakan water cannon, itu pun water cannonyang bukan menembak secara langsung, tapi menggunakan metode embun, siraman," jelas Susatyo.

Polisi akhirnya berhasil memukul mundur massa aksi dan arus lalu lintas di sekitar kawasan Patung Kuda kembali normal. Kepolisian mengerahkan sebanyak 611 personel gabungan guna mengamankan aksi mahasiswa dalam rangka menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"Dalam rangka pengamanan aksi mahasiswa untuk menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen di kawasan Patung Kuda dan sekitar, kami melibatkan 611 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat.

Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Mereka ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement