Kamis 10 Oct 2024 05:49 WIB

Menhan Israel: Serangan Kami ke Iran akan Mematikan dan Mengejutkan

Gallant mengatakan Iran tidak tahu bagaimana serangan itu terjadi.

Pemerintah AS mendesak Israel menahan diri dalam merespons serangan rudal balistik Iran.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Pemerintah AS mendesak Israel menahan diri dalam merespons serangan rudal balistik Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN --  Israel berjanji akan membalas serangan rudal Iran yang menghantam pangkalan udara mereka beberapa waktu lalu.

Menteri Pertahanan Israel menyatakan serangan Israel berikutnya terhadap Iran akan 'mematikan, tepat, dan mengejutkan'

Baca Juga

"Serangan kami akan mematikan, tepat, dan yang terpenting mengejutkan. Mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi," kata Gallant dalam pidatonya di hadapan pasukan Israel.

Pekan lalu, Iran meluncurkan beberapa lusin rudal ke Israel dalam eskalasi signifikan antara kedua negara. Iran telah berjanji untuk menanggapi setiap serangan lebih lanjut oleh Israel terhadapnya.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bersumpah akan memberikan "balasan menghancurkan" atas setiap serangan Israel terhadap negaranya.

“Kami sarankan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji tekad Iran,” katanya dalam sebuah acara di Teheran, Selasa, yang dihadiri duta besar Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah.

"Serangan apapun terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang menghancurkan,” katanya memperingatkan.

Menurut Menlu Araghchi, serangan Hamas tahun lalu terhadap Israel “mengarah pada perkembangan signifikan yang tidak menguntungkan Tel Aviv.”

Dia memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan ditanggapi dengan respons yang tegas.

Iran dalam siaga tinggi di tengah antisipasi respons segera Israel terhadap serangan rudal yang dilakukannya pada 1 Oktober 2024.

Serangan rudal Iran ke Israel itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional atas genosida rezim Zionis di Jalur Gaza yang kini memasuki tahun kedua.

Konflik bersenjata itu telah menyebar ke Lebanon ditandai dengan serangan udara besar-besaran Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.250 orang dan melukai lebih dari 3.600 lainnya sejak 23 September 2024.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv tetap memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement