Selasa 25 Nov 2025 14:37 WIB

Baru Tiba di Jakarta, Ibu Alvaro tak Menyangka Sang Suami Tega Bunuh Anaknya

Polisi akan memberikan pendampingan pemulihan mental ke keluarga korban.

Rep: Bayu Adji/ Red: Teguh Firmansyah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto (tengah) memberikan keterangan terkait kasus penculikan dan pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun) di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Foto: Bayu Adji P.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto (tengah) memberikan keterangan terkait kasus penculikan dan pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun) di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian telah mengungkap pelaku penculikan dan pembunuhan Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun). Bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu diculik dan dibunuh oleu ayah tirinya yang berinisial AI.

Ibu korban, Arum, mengaku sama sekali tidak menyangka suaminya itu bisa melakukan hal keji kepada anaknya. Ia pun tak kuasa menahan air mata ketika mendapatkan kepastian bahwa pelaku penculikan dan pembunuhan itu adalah ayah tiri Alvaro.

Baca Juga

"Eggak (menyangka) sama sekali. Belum bisa banyak jawab. Makasih banyak ya," kata dia sambil menangis di rumah duka, kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) malam.

Arum diketahui baru tiba di Jakarta pada Senin sore. Selama ini, ibu kandung Alvaro itu bekerja di luar negeri untuk mencari nafkah. Sementara itu, Alvaro dan kakaknya tinggal bersama kakek dan neneknya di Pesanggrahan.

Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025, ketika sedang berada di masjid sekitar rumahnya. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku penculikan Alvaro adalah ayah tirinya yang tinggal di Tangerang.

Tak hanya melakukan penculikan, ayah tirinya itu juga membunuh Alvaro. Setelah itu, jenazah Alvaro dibuang di dekat Jembatan Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement