Rabu 29 Oct 2025 11:17 WIB

Turki: Serangan ke Gaza, Bukti Israel tak Mau Berdamai

Israel berniat untuk melanjutkan pendudukan dan genosida.

Jenazah warga Palestina yang syahid dalam serangan tentara Israel dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa, 28 Oktober 2025.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Jenazah warga Palestina yang syahid dalam serangan tentara Israel dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Selasa, 28 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki dan serangan terbarunya terhadap Gaza menunjukkan bahwa otoritas Zionis tidak memiliki niat untuk berdamai. Demikian menurut direktur komunikasi Turki Burhanetin Duran pada Selasa (28/10).

"Sebaliknya, Israel berniat untuk melanjutkan pendudukan dan genosida. Serangan terbaru ini sekali lagi menunjukkan bahwa Israel merupakan ancaman bagi perdamaian dan ketenangan kawasan," ujar Duran di platform media sosial Turki, NSosyal.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Dia meminta masyarakat dunia mengutuk kebijakan genosida Israel. Duran menegaskan, Turki akan terus membela perjuangan Palestina dan berdiri teguh melawan penindasan, berdiri bersama mereka yang tertindas, sebagai suara keadilan dan kemanusiaan.

Tentara Israel melancarkan rentetan serangan udara dan artileri di Jalur Gaza pada Selasa setelah pemimpin Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan ke wilayah kantong itu karena dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.

Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diberlakukan di Gaza sejak 10 Oktober berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.

Perjanjian itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan serta rekonstruksi di wilayah kantong Palestina tersebut .

Pekan lalu, parlemen Israel melakukan pemungutan suara untuk memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang yang memaksakan kedaulatan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, sebuah langkah yang turut dikecam oleh AS.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement