Rabu 09 Oct 2024 10:23 WIB

NYT: Israel tak Mampu Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Iran disebut telah berhasil memperkaya dan memurnikan uranium mendekati kualitas bom.

Warga Iran berjalan melewati rudal jarak jauh Sijjil pada peringatan 44 tahun Revolusi Islam 1979, di alun-alun Azadi (Kebebasan) di Teheran, Iran, (11/2/2023).
Foto:

Ketika Naftali Bennett menjadi perdana menteri Israel pada 2021, kata para pejabat Israel, dia terkejut dengan kurangnya kesiapan Israel untuk menyerang program Iran. Ia kemudian memerintahkan latihan baru untuk mensimulasikan penerbangan jarak jauh ke Iran dan mencurahkan sumber daya baru untuk persiapannya. Begitupun, saat ini kemampuan Israel masih terbatas. 

Negara ini bergantung pada armada pesawat pengisian bahan bakar udara Boeing 707 yang sudah tua, dan akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum model-model baru, yang mampu membawa bahan bakar untuk jarak yang jauh, dikirimkan dari Amerika Serikat.

Penghancur bunker Israel efektif melawan terowongan tempat Hizbullah menyimpan rudal, dan memungkinkan pasukan Israel membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, bulan lalu. Israel yakin mereka dapat menghancurkan pertahanan udara di sekitar lokasi nuklir; mereka menyerang salah satunya, untuk mengirim pesan, dalam pertukaran rudal dengan Iran pada April. Namun Israel tidak bisa memasuki fasilitas nuklir yang diperkuat dan digali di pegunungan.

“Target nuklir adalah sasaran yang sangat sulit,” kata Jenderal Frank McKenzie, yang bertanggung jawab atas rencana perang Iran ketika ia memimpin Komando Pusat Amerika Serikat. “Ada banyak alternatif lain untuk mencapai target tersebut,” katanya, seraya menambahkan bahwa banyak alternatif lain – termasuk infrastruktur energi – akan lebih mudah untuk dilaksanakan.

Presiden Joe Biden telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang situs-situs nuklir atau energi, dengan mengatakan bahwa respons apa pun harus “seimbang” dengan serangan Iran terhadap Israel minggu lalu. Ini pada dasarnya mengakui bahwa beberapa serangan balik adalah tindakan yang tepat. Menteri Pertahanan Lloyd J Austin III telah menjelaskan kepada rekannya dari Israel, Yoav Gallant, bahwa Amerika Serikat ingin Israel menghindari tindakan pembalasan yang akan mengakibatkan eskalasi baru oleh Iran.

Kemungkinan besar pembalasan pertama Israel terhadap Iran atas serangan rudal pada hari Selasa akan terfokus pada pangkalan militer, dan mungkin beberapa situs intelijen atau kepemimpinan, kata para pejabat. Setidaknya pada awalnya, Israel sepertinya tidak akan mengincar senjata nuklir negaranya yang paling berharga. Setelah banyak perdebatan, target-target tersebut tampaknya akan dicadangkan untuk kemudian hari, jika Iran meningkatkan serangan mereka sendiri.

Menteri luar negeri Iran Abbas Araqchi memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan, dengan mengatakan pada Selasa bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan ditanggapi dengan pembalasan yang lebih kuat.

Iran menyerang Israel pekan lalu dengan tembakan rudal. Israel telah berjanji untuk membalas. “Kami merekomendasikan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji resolusi Republik Islam. Jika ada serangan terhadap negara kami, respons kami akan lebih kuat,” kata Araqchi dalam pidato yang disiarkan televisi.

Setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan ditanggapi dengan pembalasan yang lebih kuat, dan “musuh-musuh kita tahu target seperti apa di dalam Rezim Zionis (Israel) yang berada dalam jangkauan kita,” tambah Araqchi.

Menteri perminyakan Iran mendarat di Pulau Kharg, lokasi terminal ekspor utama negara itu, dan mengadakan pembicaraan dengan seorang komandan angkatan laut pada Ahad, situs berita kementerian perminyakan Shana melaporkan, di tengah kekhawatiran Israel dapat menyerang fasilitas energi.

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan dukungan internasional yang luas diperlukan sebelum Israel membalas Iran atas serangan rudal pekan lalu. Dalam sambutannya yang dikutip oleh radio publik Israel, dia mengatakan AS tidak ingin harga minyak dan gas alam naik sebelum pemilihan presiden, sehingga AS menentang serangan terhadap fasilitas minyak Iran.

“Tetapi hal itu tidak mengubah fakta bahwa Israel mempunyai kepentingan dan perspektifnya sendiri. Pembalasan segera terhadap infrastruktur ekonomi Iran sangat penting setelah dua serangan Iran yang terpisah,” kata Lapid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement