Selasa 08 Oct 2024 06:27 WIB

Iran Diyakini Gelar Tes Bom Nuklir di Tengah Ancaman Serangan Israel, Gempa Jadi Penanda

Aktivitas seismik bermagnitudo 4,5 tercatat di provinsi Semnan, Iran pada Sabtu lalu.

Gedung yang disinyalir berpotensi menjadi pengendali nuklir Iran.
Foto: Al Jazeera
Gedung yang disinyalir berpotensi menjadi pengendali nuklir Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada Sabtu (5/10/2024), aktivitas seismik berkekuatan magnitudo 4,5 dirasakan di provinsi Semnan, Iran. Sebuah aktivitas seismik biasanya sebagai akibat dari terjadinya gempa, namun spekulasi bermunculan di media sosial yang meyakini bahwa getaran kuat di Semnan dipicu tes bom nuklir bawah tanah sebagai respons terhadap ancaman dari Israel yang berencana menyerang fasilitas nuklir Iran.

Berdasarkan beberapa sumber kepada The Cradle yang dikutip Senin (7/10/2024), kemungkinan uji coba bom nuklir juga menjadi bahan diskusi di level pejabat tinggi di Iran. Uji coba sebagai percepatan dari upaya Iran menggunakan sumber daya nuklirnya untuk pertahanan kedaulatan negara di bawah ancaman Israel.

Baca Juga

Diketahui, pada Selasa (1/10/2024), Iran telah melancarkan serangan misil balistik ke Israel sebagai balasan atas dibunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh; sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah; dan komandan IRGC Jenderal Abbas Nilforushan. Sejak serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah akan membalas.

Spekulasi bahwa Iran menggelar tes bom nuklir muncul beberapa hari setelah Yayasan Warisan Budaya, sebuah lembaga think-tank sayap kanan di AS, merilis laporan yang menyatakan bahwa, "Iran bisa memproduksi senjata nuklir jauh lebih cepat dari yang diharapkan."

Dipublikasikan pada 1 Oktober, laporan itu menyatakan, bahwa pada akhir April 2024, seorang wakil rakyat senior Iran mengatakan bahwa, hanya ada "satu pekan jarak antara pemberian perintah dan tes pertama" sebuah bom nuklir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement