Selasa 08 Oct 2024 18:37 WIB

CIA: Iran Bisa Membuat Senjata Nuklir dalam Sepekan

Sejauh ini Iran masih tetap pada kebijakan tak mengembangkan senjata nuklir.

Rudal yang ditembakkan dari Iran terbang di atas Galilea Atas, Israel utara, 1 Oktober 2024.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Rudal yang ditembakkan dari Iran terbang di atas Galilea Atas, Israel utara, 1 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GEORGIA – Direktur CIA William Burns mengatakan bahwa Iran mampu memproduksi bom nuklir dalam waktu sepekan. Namun, sejauh ini tidak ada bukti bahwa Iran telah memutuskan untuk melakukannya.

Media AS NBC mengutip Burns - selama konferensi keamanan di Georgia - yang mengatakan bahwa Iran telah membuat kemajuan dalam program nuklirnya dengan mengumpulkan uranium yang sudah habis ke tingkat yang memungkinkan pembuatan senjata nuklir.

Baca Juga

Akibatnya, lanjut Burns, Iran dapat dengan cepat memperoleh bahan fisil yang cukup untuk membuat bom atom jika mereka mau, dan waktu bagi dunia luar untuk merespons akan semakin sempit. Bahan fisil adalah bahan bakar yang mampu mempertahankan reaksi berantai fisi nuklir dengan memanfaatkan energi termal neutron.

Dia menambahkan bahwa tidak ada bukti bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah membatalkan keputusannya yang diambil pada akhir tahun 2003 untuk menangguhkan program senjata nuklir, dan mengatakan bahwa badan intelijen Amerika percaya bahwa Iran telah menangguhkan programnya sesuai dengan keinginan Khamenei tahun lalu.

Direktur intelijen AS menjelaskan bahwa Teheran telah mengembangkan “metode konsepsi” dengan membangun persenjataan rudal, dan mencatat bahwa Iran semakin dekat untuk memproduksi bom nuklir sejak Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir pada tahun 2018.

Menanggapi rumor baru-baru ini bahwa gempa bumi di provinsi Semnan dekat ibu kota Teheran terkait dengan uji coba nuklir, situs web Nour News, yang dekat dengan Dewan Keamanan Nasional Iran, menyatakan bahwa “rumor mencurigakan yang disebarkan oleh media asing tentang uji coba nuklir pertama Iran uji coba nuklir sepenuhnya salah dan bertentangan dengan doktrin nuklir dan pertahanan Iran.”

Pernyataan Burns dan pembicaraan tentang uji coba nuklir muncul di tengah ancaman Israel untuk mengebom fasilitas nuklir Iran sebagai tanggapan terhadap Teheran yang menargetkan Israel dengan puluhan rudal setelah pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan Abbas Nilforoushan, wakil komandan Garda Revolusi Iran, dalam penggerebekan Israel di Beirut, dan pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di tanah Iran.

Patut dicatat bahwa Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menekankan bahwa dia tidak mendukung Israel menyerang fasilitas nuklir Iran, sementara pada saat yang sama Teheran menegaskan bahwa pihaknya siap menghadapi semua skenario.

Kepemilikan senjata nuklir oleh Iran dianggap ancaman utama bagi Israel. Pekan lalu, dari ratusan misil balistik yang diluncurkan Iran ke Israel, puluhan berhasil menembus pertahanan udara Iron Dome dan hatuh di pangkalan udara Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement