REPUBLIKA.CO.ID YERUSALEM -- Israel mengeklaim pada Jumat bahwa serangan udara yang dilakukan pada Selasa (24/9) di pinggiran selatan Beirut mengakibatkan kematian tiga pejabat Hizbullah.
Awalnya, tentara Israel mengumumkan terbunuhnya Mohammed Qabisi, namun kemudian mengatakan pejabat lainnya juga tewas dalam serangan yang sama.
“Serangan yang dilakukan oleh tentara pada Selasa di Beirut selatan menyebabkan kematian Mohammed Qabisi, komandan unit rudal di Hizbullah, serta wakilnya Abbas Ibrahim Sharaf al-Din, dan Hussein Hani pejabat lain di dalam sistem rudal,” demikian pernyataan yang dikeluarkan.
Militer mengatakan bahwa dalam serangan udara lainnya, Jihad Shafiq Khazal Khanfar, pejabat lain di sistem rudal darat-ke-darat Hizbullah, berhasil dieliminasi.
Hizbullah tidak segera mengomentari klaim militer Israel tersebut. Namun, kelompok Lebanon pada Rabu telah mengonfirmasi kematian Qabisi.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada Oktober tahun lalu.
Pemboman Israel terhadap wilayah di Lebanon telah menewaskan ratusan orang pada minggu ini, sedangkan upaya gencatan senjata sementara belum membuahkan hasil apa pun.