REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS menuding Iran, secara khus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) – bersama Hizbullah Lebanon telah membangun "pijakan" di Venezuela. Tudingan itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam pernyataan yang dipublikasikan Selasa, di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan rezim Nicolás Maduro.
"Mereka juga merupakan pijakan Iran dan hal itu tidak cukup dibicarakan," kata Rubio dilansir Al-Arabiya.
"Iran, IRGC-nya, dan bahkan Hizbullah, memiliki kehadiran di Amerika Selatan dan salah satu kehadiran jangkar mereka, terutama bagi Iran, adalah di Venezuela."
Komentar Rubio dalam wawancara dengan Fox News muncul di tengah puncak upaya Presiden Donald Trump mengurangi arus masuk narkotika dari Amerika Latin. AS telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik timur, yang memberikan tekanan pada Venezuela.
"Mereka telah menancapkan bendera mereka di belahan bumi kita, yaitu di wilayah Venezuela dengan kerja sama penuh dan terbuka dari rezim tersebut," kata Rubio.
"Fakta bahwa Maduro merasa terancam oleh keberadaan aset AS di kawasan dan misi antinarkoba, membuktikan bahwa ia terlibat dalam bisnis narkoba."
Lihat postingan ini di Instagram