Kamis 04 Dec 2025 15:57 WIB

Menlu AS Ketar-Ketir, Iran dan Hizbullah Disebut Bangun Basis di Venezuela

AS menyebut Maduro merasa terancam.

 Pasukan Garda Revolusi paramiliter Iran
Foto: AP/Vahid Salemi
Pasukan Garda Revolusi paramiliter Iran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- AS menuding Iran, secara khus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) – bersama Hizbullah Lebanon telah membangun "pijakan" di Venezuela. Tudingan itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam pernyataan yang dipublikasikan Selasa, di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan rezim Nicolás Maduro.

"Mereka juga merupakan pijakan Iran dan hal itu tidak cukup dibicarakan," kata Rubio dilansir Al-Arabiya. 

Baca Juga

"Iran, IRGC-nya, dan bahkan Hizbullah, memiliki kehadiran di Amerika Selatan dan salah satu kehadiran jangkar mereka, terutama bagi Iran, adalah di Venezuela."

Komentar Rubio dalam wawancara dengan Fox News muncul di tengah puncak upaya Presiden Donald Trump mengurangi arus masuk narkotika dari Amerika Latin. AS telah melancarkan serangan  terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Samudra Pasifik timur, yang memberikan tekanan pada Venezuela.

"Mereka telah menancapkan bendera mereka di belahan bumi kita, yaitu di wilayah Venezuela dengan kerja sama penuh dan terbuka dari rezim tersebut," kata Rubio.

"Fakta bahwa Maduro merasa terancam oleh keberadaan aset AS di kawasan dan misi antinarkoba, membuktikan bahwa ia terlibat dalam bisnis narkoba."

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement