REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah mengultimatum Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk segera mundur dari jabatannya. Trump disebut meminta Maduro untuk pergi dari negara itu dengan iming-iming jaminan keamanan.
Menurut laporan Miami Herald pada Senin (1/12), ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Disebutkan, Trump meminta Maduro dan orang-orang terdekatnya, termasuk sang istri Cilia Flores dan anaknya, untuk segera meninggalkan Venezuela guna membuka jalan bagi pemerintahan demokratis di negara itu.
Seorang sumber mengatakan kepada harian AS itu bahwa Maduro meminta pengampunan global atas kejahatan apa pun yang telah dia dan kelompoknya lakukan. Tetapi permintaan itu ditolak.
"Kedua, mereka meminta untuk tetap mengendalikan angkatan bersenjata — mirip dengan apa yang terjadi di Nikaragua pada '91 dengan Violeta Chamorro," kata sang sumber, merujuk pada presiden wanita pertama Nikaragua yang terpilih dalam pemilu menjelang akhir perang saudara.
"Sebagai imbalannya, mereka akan mengizinkan pemilu yang bebas," kata sumber itu.
View this post on Instagram