Jumat 16 Aug 2024 22:02 WIB

Anggota DPR: Undip Perlu Buka Diri untuk Penyelidikan Kasus Bunuh Diri Peserta Didik PPDS

Andreas menyayangkan dugaan pihak universitas yang menutupi peristiwa itu.

Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengatakan, pihak Fakultas Kedokteran Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang perlu membuka diri untuk penyelidikan kasus kematian peserta didiknya pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Baca Juga

“Konon, dari informasi yang kita dapat, ini korban bullying yang dilakukan oleh lingkaran, terutama senior-senior. Meskipun itu dibantah, tetapi saya kira dalam hal ini kampus perlu membuka diri untuk melakukan penyelidikan lebih jauh," kata Andreas usai menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2024 bertema "Nusantara Baru, Indonesia Maju" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dengan demikian, kata dia, seluruh pihak dapat mengetahui penyebab atau latar belakang dari peristiwa tersebut dan mencegah terjadinya kasus serupa pada masa mendatang.

Andreas pun menyayangkan dugaan adanya tindakan perundungan di kalangan mahasiswa yang diikuti dengan dugaan pihak universitas yang menutupi peristiwa itu. Menurut dia, diperlukan penanganan, seperti edukasi bahaya perundungan di setiap jenjang pendidikan.

“Saya kira latar belakangnya adalah perlu ada pendidikan dasar yang berkaitan dengan etika, perilaku, dan memberitahukan bahwa yang namanya menggunakan media sosial, apalagi sekarang untuk menyerang, merundung orang itu risikonya bukan hal yang sederhana dan itu sudah banyak terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa banyak peserta PPDS yang ingin melakukan bunuh diri.

"Kita juga pernah kan melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang yang ingin bunuh diri. Jadi, ini sudah fenomena yang besar yang terjadi," kata Menkes di Istana Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Kamis (15/8/2024).

Menkes juga meminta semua pihak agar menghentikan praktik perundungan, termasuk pada profesi dokter. Menurut dia, perundungan dapat mengakibatkan hidup seseorang menjadi tertekan.

"Di sini, saya mengajak sebenarnya semua sektor agar yuk kita hentikan, kita putuskan kebiasaan perundungan ini. Karena ini adalah kebiasaan buruk berdampak buruk di profesi yang sangat mulia kedokteran. Bayangkan kalau dokter-dokter ini sejak muda sudah dididik seperti itu, hidupnya ditekan," ujarnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement