The Times of Israel melansir, Kepala Komando Utara IDF Mayjen Ori Gordin dan kepala Direktorat Operasi Mayjen Oded Basiuk menyetujui rencana pertempuran Lebanon pada Selasa. Hal ini menyusul intensifikasi pertempuran lintas perbatasan dengan Hizbullah baru-baru ini.
Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan para jenderal mengadakan penilaian, di mana “rencana operasional untuk serangan di Lebanon disetujui.” Para komandan tertinggi juga membuat keputusan mengenai “mempercepat kesiapan pasukan di lapangan,” tambah militer.
Pengumuman itu muncul di tengah serangan berulang-ulang yang dilakukan Hizbullah dan kelompok perlawanan Palestina yang bersekutu di Lebanon ke Israel utara, dengan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/051913500-1717542302-830-556.jpg)
Israel memperingatkan bahwa mereka tidak dapat lagi menoleransi kehadiran Hizbullah di sepanjang perbatasannya, dan telah memperingatkan bahwa jika solusi diplomatik tidak tercapai, Israel akan beralih ke tindakan militer untuk mendorong Hizbullah ke utara.
Sementara itu, IDF mengatakan pada Selasa malam bahwa pertahanan udara Israel menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diduga berada di atas laut di lepas pantai Gesher HaZiv di Israel utara, dekat Lebanon.
Tidak ada sirene yang berbunyi “sesuai protokol,” menurut tentara. IDF juga mengatakan jet tempur menyerang beberapa sasaran Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk infrastruktur di Taybeh, Odaisseh, dan Jebbayn, dan sebuah bangunan di Ayta ash-Shab.