Rabu 19 Jun 2024 06:18 WIB

'Operasi Burung Hud Hud' Hizbullah Bikin Panik Israel

Hizbullah mengirimkan drone pengintai yang menunjukkan sejumlah sasaran di Israel.

Pejuang kelompok militan Lebanon Hizbullah melakukan latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, Ahad, 21 Mei 2023.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Pejuang kelompok militan Lebanon Hizbullah melakukan latihan di desa Aaramta di Distrik Jezzine, Lebanon selatan, Ahad, 21 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setelah jeda tiga hari, kelompok Hizbullah dari Lebanon kembali mengancam Israel sebagai tekanan untuk mundur dari Jalur Gaza. Kali ini mereka melansir video dari drone yang berhasil lolos dari sistem keamanan canggih milik Israel mengintai sejumlah wilayah Israel.

Hizbullah Lebanon semalam menerbitkan klip video berdurasi 9 menit 31 detik itu dengan judul “Yang Dibawa Pulang Burung Hud Hud.” Video itu mencakup survei akurat wilayah di Israel utara. Burung Hud Hud agaknya merujuk pada kisah dalam dalam Alquran soal burung pengintai milik Nabi Sulaiman yang membawa pulang kabar soal Kerajaan Saba.

Baca Juga

Hizbullah mengatakan bahwa klip video tersebut direkam oleh drone mereka yang mampu “melewati sistem pertahanan udara musuh dan kembali tanpa alat tersebut dapat mendeteksi mereka.” 

Adegan yang terdapat dalam video tersebut mencakup situs-situs sensitif Israel, termasuk pangkalan militer, depot senjata dan rudal, pelabuhan laut, dan bandara di kota Haifa, yang terletak 27 kilometer dari perbatasan Lebanon. Video tersebut menunjukkan pemandangan kota Haifa dari udara, termasuk Kompleks Industri Militer Rafael dan kawasan Pelabuhan Haifa, yang mencakup Pangkalan Militer Haifa, Pelabuhan Sipil Haifa, Pembangkit Listrik Haifa, Bandara Haifa, tangki minyak, dan fasilitas petrokimia. Gedung komando unit kapal selam dan kapal yang ditunjuk “Sa’ar 4.5” juga diperlihatkan.

Direktur kantor Aljazirah  di Lebanon, Mazen Ibrahim, mengutip sumber dekat Hizbullah bahwa, dengan mempublikasikan klip video tersebut, partainya ingin mengirimkan beberapa pesan.

Yang pertama, hal itu adalah sebuah respon praktis terhadap ancaman yang baru-baru ini melanda Lebanon, baik secara langsung maupun tidak langsung. Publikasi klip video tersebut tidak terlepas dari jalannya kunjungan utusan Amerika ke Lebanon, Amos Hochstein, yang melobi agar perang terbuka antara Hizbullah dan Israel tak terjadi.

Sumber-sumber ini menunjukkan bahwa, terlepas dari pernyataan utusan Amerika tentang hubungan antara Gaza dan Lebanon, partai tersebut percaya bahwa segala upaya untuk menekan Lebanon harus dikonfrontasi dengan pesan terkait yang menegaskan bahwa Lebanon tidak dalam posisi lemah yang akan membuatnya tunduk pada tekanan. 

Hizbullah juga ingin mengirimkan pesan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik di dalam Israel atau kepada utusan Amerika, bahwa Hizbullah siap berperang jika mereka dipaksakan. Kelompok ini  juga ingin, dengan menerbitkan survei ini – khususnya di Haifa dan sekitarnya – untuk membuktikan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk meladeni serangan apapun yang mungkin dikenakan terhadap partai tersebut.  Pesan lainnya yang disampaikan Hizbullah melalui rekaman video ini adalah sasaran yang dituju sudah jelas dan siap diserang.

photo
Kebakaran terjadi di Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan Lebanon menyusul serangan rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan, 3 Juni 2024. - (EPA-EFE/ATEF SAFADI)

Walikota Haifa, mengomentari video Hizbullah, mengatakan bahwa Hizbullah mencoba menggunakan terorisme psikologis terhadap penduduk Haifa dan wilayah utara. “Saya meminta pemerintah untuk mengembangkan rencana pertahanan yang luas di Haifa dan menemukan solusi militer untuk mengatasi hal tersebut. menghilangkan ancaman tersebut,” ujarnya dilansir Aljazirah

Media Israel berkomentar, mengomentari video tersebut, “Dokumen-dokumen baru ini adalah yang paling meresahkan sejak awal perang, dan di dalamnya Haifa dapat dilihat.” Koresponden militer untuk Channel 14 Israel mengatakan bahwa Hizbullah “menerbitkan dokumen-dokumen luar biasa dari dalam wilayah Israel, mengekspos sasaran-sasaran Israel dan bahkan dari pelabuhan Haifa dan pangkalan angkatan laut.” Ia menambahkan, “Kemampuan yang ditunjukkan Hizbullah telah meninggalkan kesenjangan yang lebar antara militer dan aparat keamanan.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement