Sabtu 15 Jun 2024 23:59 WIB

Ketegangan Lebanon-Zionis Israel Masih Terjadi, Hizbullah Tembakan 35 Rudal

Hizbullah Lebanon meluncur serangan ke Israel

Ilustrasi rudal. Hizbullah Lebanon meluncur serangan ke Israel
Foto: REUTERS/Nir Elias
Ilustrasi rudal. Hizbullah Lebanon meluncur serangan ke Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM—Radio Tentara Israel pada Jumat (14/6/2024) melaporkan bahwa pihaknya memantau peluncuran setidaknya 35 rudal yang ditembakkan dari Lebanon menuju pemukiman utara di negara itu.

Kendati ada tembakan rudal, radio militer tersebut menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Baca Juga

Sebelumnya pada Jumat (7/6/2024), Israel melaporkan peluncuran delapan rudal dari Lebanon yang menargetkan wilayah utara yang menyebabkan kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban jiwa, menurut media Israel.

Perusahaan Penyiaran Publik Israel mengatakan dua rudal anti-tank diluncurkan dari Lebanon menuju pemukiman Avivim tanpa menimbulkan korban jiwa. Namun, rudal tersebut memicu kebakaran di daerah tersebut.

Setelah sirene dibunyikan di pemukiman Kiryat Shmona di utara, sebuah rudal terdeteksi mendarat di area terbuka di luar kota. Lima rudal anti-tank juga ditembakkan ke pemukiman Metulla namun mendarat di area terbuka, sumber yang sama melaporkan.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun upaya pemadaman api telah berlangsung sejak Kamis, tambah perusahaan tersebut.

Sebelumnya, Uni Eropa mendesak Lebanon untuk menghentikan Hizbullah berkontribusi terhadap eskalasi di Timur Tengah, kata juru bicara ketua UE untuk urusan luar negeri Peter Stano pada Kamis.

Stano mengatakan, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menjamu Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di Brussels pekan lalu untuk membahas perang Israel-Hamas.

Borrell dan sejumlah pejabat Uni Eropa lainnya meminta diplomat tinggi Lebanon itu untuk mengatasi bentrokan lintas batas antara Israel dan kelompok Hizbullah.

"Mereka semua terus menyampaikan pesan bahwa di satu sisi kami bersama Lebanon dan masyarakat Libanon dalam menghadapi tantangan saat ini, seperti ekonomi, keamanan sosial, dan seterusnya, serta di sisi lain kami meminta dengan tegas kepada Hizbullah sebagai pasukan bersenjata penting di Libanon agar tidak menambah eskalasi," kata Stano kepada wartawan di Brussels.

Israel dan Hizbullah, yang mendukung gerakan Palestina Hamas, saling baku tembak hampir setiap hari sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan serangan Israel terhadap Gaza.

Pertempuran semakin intensif dalam beberapa hari terakhir. Hizbullah mengirim drone peledak ke Israel utara pada Rabu (5/6/2024) yang melukai delapan tentara Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa militer Israel siap melakukan “tindakan yang sangat intens” di utara untuk memulihkan keamanan di sana “dengan satu atau lain cara.”

Sementara, Kepala staf militer Israel Herzi Halevi mengatakan tentara siap melancarkan serangan di utara dan sudah mendekati titik pengambilan keputusan.

Ketegangan meningkat tajam antara Hizbullah dan tentara Israel sejak terbunuhnya komandan senior Hizbullah Taleb Sami Abdullah dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan.

Sebagai pembalasan, Hizbullah meluncurkan 150 roket ke Israel utara pada Kamis, menyusul serangan 215 roket dan drone sebelumnya pada hari Rabu.

Peluncuran tersebut menandai peluncuran roket terbesar yang dilakukan Hizbullah sejak konfrontasi dimulai pada 8 Oktober 2023.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan membabi-buta di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 37.200 orang sejak Oktober lalu pasca serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas.

photo
Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement