REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kementerian Luar Negeri Kuwait, seperti dilaporkan kantor berita KUNA, Sabtu (22/6/2024), telah meminta semua warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin sehubungan dengan peningkatan ketegangan dengan Israel baru-baru ini. Mengingat berbagai pertimbangan, semua warga negara Kuwait yang tinggal di Lebanon harus meninggalkan negara itu sesegera mungkin demi keselamatan mereka sendiri, kecuali jika mereka benar-benar diperlukan untuk tinggal, kata kementerian tersebut.
Menyusul pengumuman tersebut, maskapai penerbangan Kuwait Airways mengatakan pihaknya menambah jumlah kursi pada penerbangan ke Beirut untuk mengakomodasi semua orang yang ingin meninggalkan Lebanon.
Situasi di perbatasan Israel-Lebanon semakin memburuk setelah dimulainya permusuhan antara Israel dan gerakan perlawanan pejuang Palestina Hamas pada Oktober 2023. Tentara Israel dan pejuang Hizbullah Lebanon, yang mendukung pihak Palestina dalam konflik dengan Israel, secara rutin saling baku tembak melintasi perbatasan.
Sedangkan pada Selasa (18/6/2024), Israel mengatakan pihaknya menyetujui dan memvalidasi rencana operasional untuk serangan di Lebanon.