Kamis 16 May 2024 22:09 WIB

PDIP Gelar Rakernas pada 24-26 Mei, Ada Tiga Agenda Utama

Tema utama forum tersebut mengusung Satyam Eva Jayate.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) V di Beach City International Ancol pada 24 sampai 26 Mei mendatang. Tema utama forum tersebut mengusung Satyam Eva Jayate yang artinya kebenaran pasti menang.

Forum tersebut juga memiliki subtema, yakni "Kekuatan Persatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya". Rakernas akan menjadi forum partai berlambang kepala banteng itu untuk membahas tiga agenda utama.

Baca Juga

"Pertama tentang sikap dan posisi politik PDI Perjuangan," ujar Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Steering Committee Rakernas V, Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Agenda kedua Rakernas V PDIP adalah membahas program-program kerakyatan yang akan diusung PDIP. Terakhir, membicarakan strategi pemenangan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

 

Rakernas V PDIP juga menjadi tempat menggelorakan semangat tiga pilar partai, yakni struktural partai, legislatif partai, dan eksekutif partai. Guna menggelorakan semangat juang, forum tersebut akan diawali dengan menyalakan api dari Api Abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

"Rencana api perjuangan akan menempuh perjalanan sepanjang 526 km, melewati 20 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan akan sampai di Jakarta pada tanggal 23 Mei 2024," ujar Djarot.

Lewat simbol api tersebut, PDIP berharap kegelapan demokrasi yang melanda Indonesia bisa diatasi oleh seluruh komponen bangsa. Khususnya para pemuda, mahasiswa, kelompok civil society, pers, seniman, guru besar,dan para politisi berjiwa kenegarawanan.

"Persatuan seluruh kelompok pro demokrasi tersebut akan menjadi fajar demokrasi guna melawan berbagai bentuk nepotisme, kolusi, dan korupsi serta penggunaan alat-alat negara dan sumber daya negara bagi kepentingan politik kekuasaan yang cenderung anti-demokrasi," ujar Djarot.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement