Kamis 08 Feb 2024 17:46 WIB

Forum Guru Besar: Sivitas Akademika Hendaknya Sampaikan Pikiran Solutif, Bukan Provokatif

Forum Guru Besar Indonesia minta rekan sejawat kedepankan kepentingan bangsa.

Presidium Forum Guru Besar Indonesia mengimbau kepada seluruh rekan sejawat civitas akademi di seluruh kampus di Indonesia untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan elektoral sesaat.
Foto: dok istimewa
Presidium Forum Guru Besar Indonesia mengimbau kepada seluruh rekan sejawat civitas akademi di seluruh kampus di Indonesia untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan elektoral sesaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menyikapi perkembangan kehidupan kebangsaan yang semakin memanas antara golongan sivitas akademika, Presidium Forum Guru Besar Indonesia mengimbau kepada seluruh rekan sejawat sivitas akademi di seluruh kampus di Indonesia untuk menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan elektoral sesaat. 

Hal ini adalah salah satu maklumat yang disampaikan Forum Guru Besar sebagai hasil Silaturahmi Presidium yang dilakukan di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Kamis (8/1/2024). 

“Segenap elemen masyarakat khusunya para akademisi dan cendekiawan serta tokoh-tokoh masyarakat hendaknya menyampaikan pemikiran pemikiran yang lebih menyejukkan dari pada membakar situasi, lebih mendamaikan daripada meramaikan, lebih solutif dari pada provokatif," ungkap Ketua Presidium Guru Besar Prof Singgih Tri Sulistyono yang merupakan guru besar Universitas Diponegoro.

Presidium forum guru besar Indonesia mendesak teman teman sejawat di semua kampus di seluruh Indonesia, agar menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan elektoral yang bersifat sesaat.

"Marilah kita menjadi suluh bangsa, berdiri di tengah dan mengayomi, mencerahkan ketika gelap, dan menjadi penuntun masa depan, bukan justru menyampaikan penyataan yang dapat menimbulkan kesan seolah mengiring opini politik elektoral terhadap pihak tertentu sembari menegasikan pihak lain sehingga menyulut suasana yang penuh ketegangan dan konflik" 

Dalam silaturahmi tersebut, sekitar 15 orang guru besar hadir dan menghasilkan 8 maklumat yang dimaksudkan untuk mendinginkan dan mendamaikan suasana serta solutif terhadap persoalan persoalan kebangsaan. 

Di antara Guru Besar yang hadir dan menandatangani maklumat adalah Anggota Presidium yaitu, Prof. Dr. oec. throph. Ir. Krisna Purnawan Candra, M.S. (Universitas Mulawarman - Samarinda), Prof. Dr. Ir. Rubiyo, M.Sc. (BRIN - Bogor) Prof. Murni Mahmud, P.hD. (Universitas Negeri Makassar). Sementara dari perwakilan anggota hadir Prof. Dr. Juhardi, M.M. (Universitas Mulawarman - Samarinda), Prof. Dr. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., M.Pd., M.Si., M.M., M.Sos.I., M.A.P. (Universitas Negeri Makassar), Prof. Dr. Ir. Dedit Cahya Hapyanto, M.Sc. (PENS - Surabaya), dan Prof. Dr. Mohammad Soleh Ridwan, LLM, P.hD. (UIPM - Bekasi)

Dari kalangan undangan juga turut hadir, Dr. Atus Syahbuddin (Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta), Dr. Ir. Abri, M.Sc (universitas Bosowa - Makassar), Dr. Khotimul Kusen, M.Psi., Dr. Sarji Faisal, S.H., S.Pd., M.Pd., M.M. (UHAMKA - Jakarta), dan Dr. Bambang Raditya Purnomo (UNITOMO - Surabaya). 

Prof Singgih berharap maklumat yang disampaikan oleh presidum dapat menjadi pencerah bagi semua pihak demi keutuhan dan kejayaan NKRI. 

"Marilah kita jaga, kita rawat, dan kita kembangkan terus pusaka NKRI ini sebagai rumah bersama yang aman, tenteram damai, bersatu, saling mengasihi, saling menghormati, gotong royong penuh kekeluargaan, tanggung jawab, sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," harap Prof Singgih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement