REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tatapan mata Panca Darmansyah (41 tahun) tampak kosong pada saat menjalani rekonstruksi adegan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pembunuhan terhadap keempat anaknya di rumah kontrakannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023) lalu. Namun dalam rekonstruksi yang memperagakan 42 adegan tidak dihadiri oleh istri tersangka berinisial DM.
Dalam adegan rekonstruksi tersebut digambarkan Panca menulis pesan kekecewaannya terhadap istrinya di dalam laptop. Pada curahan hatinya, Panca mengecam perbuatan istrinya yang dianggap telah membuat hancur semuanya. Dia juga mengungkapkan perselingkuhan DM dengan pria idaman lain (PIL) yang berujung pada perbuatan asusila. Tulisan tersebut ditulis setelah Panca membunuh keempat anaknya.
“Pesan itu yang ditulis membuktikan dia itu memang dia saking putus asanya dan tertekan," ujar kuasa hukum Panca, Amriadi Pasaribu, saat dikonfirmasi, Selasa (2/1/2024).
Menurut Amriadi, dalam curahannya, Panca mengungkapkan seolah-olah jika sesui rencana dengan kematian dirinya dan keempat anaknya, maka DM bisa berbuat berselingkuh dengan siapa pun tanpa ada yang melarang. Catatan pilu tersebut sesuai dengan hasil penyidikan polisi yang menyebut bahwa motif Panca melakukan tindak pidana pembunuhan karena sakit hati dan cemburu terhadap DM.
“Audio dan video di HP saya, istri lihat, semoga puas sudah buat hancur semua, sekarang enak tidak apa kamu bisa bebas dengan selingkuhan, dengan lelaki manapun dan sex online tanpa ada yang usik, bagi orang tuamu itu wajar lebih baik mati terhormat daripada harga diri hancur, tinggal tunggu tanggal mainnya video sex disebar oleh pria yang kamu kagumi,” bunyi penggalan catatan Panca yang sempat dibaca oleh Amriadi.