REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Sejak jenazah Fitria Wulandari (22 tahun) dimakamkan pada Ahad (3/12/2023), keluarga sang pembunuh yakni Rahmat Agil alias Alung (20) belum mendatangi keluarga korban sama sekali. Saat ini, kedua orang tua Fitria menunggu itikad baik dari keluarga pelaku.
Ayah korban, Iwan Irawan (43), mengatakan ia mengenal keluarga pelaku meski tak terlalu dekat. Ia pun mempertanyakan mengapa keluarga pelaku tidak ada yang meminta maaf kepada keluarganya.
“Buat sampai sekarang, nggak ada itikad baik ke keluarga kita. Bukan kita pengen dikasih atau nggaknya. Kita minta itikad baiknya saja. Belum ada sedikitpun (permintaan maaf),” kata Iwan kepada Republika, Rabu (6/12/2023).
Ayah empat anak ini bahkan sampai menyebut, putri sulung kesayangannya ini bukanlah hewan yang mati dan bisa ditinggal begitu saja. Bahkan, pada saat jenazah korban ditemukan, ayah dan salah satu kakak pelaku ada di lokasi.
“Sampai saya dari pemakaman, nggak ada satupun pihak keluarga yang punya hati nuraninya. Ini kan bukannya hewan, mati ditinggalin begitu aja. Ini kan manusia. Punya hati nurani. Gimana kalau terbalik adanya (kejadian) di keluarga dia?” ucapnya.
Padahal, kata Iwan, keluarganya tidak menaruh dendam kepada pelaku meskipun merasa geram. Ia pun mengaku menerima keluarga pelaku apabila mendatangi keluarganya.
“Nggak mungkin saya sampai dendam atau apa. Kalau udah nggak ada ya nggak mungkin balik lagi. Tapi minta, bukan pertanggungjawaban, itikad baiknya saja lah,” kata Iwan.