REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Polisi mengungkap temuan baru dalam kasus tewasnya seorang bapak berinisial HR (50) dan anak kandungnya AQ (2) di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan bahwa bercak darah yang tertinggal di tubuh istri korban berinisial NH (31) merupakan darah milik HR yang diduga menempel saat NH mengangkat jasad suaminya dari kamar mandi.
"NH tak kuasa mengangkat tubuh suaminya sehingga terjatuh lagi. Itu menyebabkan bercak pada bagian tubuh sang istri," kata Gidion seusai apel Satgas pencegahan tawuran di kawasan Pademangan, Sabtu (18/11/2023) malam.
Berdasarkan hasil tes DNA, darah tersebut dipastikan milik HR. Gidion menduga darah itu ke luar tubuh saat HR terjatuh di depan kamar mandi.
Namun pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium forensik secara lengkap keluar dari Rumah Sakit Polri Kramatjati agar dapat memutuskan penyebab pasti terjatuhnya pria yang memiliki dua anak tersebut.
"Ketika ditemukan, HR (waktu itu) akan sholat Jumat, sudah menggunakan baju koko. Tapi dia tidak kuat, tersungkur di depan kamar mandi, kemudian dari telinga mengeluarkan darah," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (19/11/2023).
Dari hasil tes DNA, sudah dicocokkan bahwa darah tersebut identik dengan darah HR. Darah yang menempel di tubuh istrinya yang berinisial NH (31) juga darah pria yang menjalankan usaha perjalanan ibadah tersebut.
Namun, kematian HR dan anaknya AQ belum bisa dipastikan penyebabnya karena terjatuh atau penyebab lain, misalnya, kelaparan atau sakit.
"Untuk memastikan, kami juga harus memastikan secara klinis, harus memastikan secara laboratoris, tentang penyebab kematian. Itu tetap harus menunggu dari rumah sakit karena masih ada yang mesti diperiksa," kata Gidion.
Kapolrestro Jakarta Utara menambahkan bahwa saat petugas memintai keterangan istri HR yang berinisial NH, perempuan itu dalam kondisi sehat dan sudah mulai pulih secara fisik maupun psikis. NH sudah bisa menceritakan secara detail apa yang terjadi.
"Bahwa memang dia mengalami trauma. Tapi kemudian setelah dokter menyatakan bahwa sudah sehat, sudah diberikan perawatan lalu bisa memberikan keterangan secara dapat dipertanggungjawabkan, maka kemudian kemarin kami ajak memberikan keterangannya di Polres," kata Gidion.
Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?
Dari keterangan NH, dipastikan bahwa HR meninggal pada Jumat (20/10/2023). Keterangan sejumlah tetangga juga menguatkan pada hari itu HR tidak melaksanakan sholat Jumat.
Alasan NH tidak berusaha mencari bantuan ke luar rumah sampai berhari-hari, menurut keterangannya, karena saat itu kondisi psikologi sedang dalam tekanan (stres) dan tubuhnya dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa berbuat lebih.
"Dia sudah berusaha melakukan pertolongan kepada suaminya tapi tidak bisa melakukan yang lebih karena memang kondisinya sudah sakit sehingga hanya bisa mengurung diri di rumah," kata Gidion.
Penyelidik terus menggali...