Rabu 15 Nov 2023 07:02 WIB

Polisi Belum Tahu Sebab Kematian Ayah dan Anak di Koja, Keterangan Sang Ibu Berubah-ubah

Sang ayah diketahui meninggal terlebih dahulu sebelum anaknya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Foto: Republika/ Alkhaledi Kurnialam
Rumah tempat penemuan jasad ayah dan anak yang membusuk di Jalan Balai Rakyat V, RT 006 RW 003, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polres Metro Jakarta Pusat terus menyelidiki kasus ditemukannya jasad bapak dan anak berinsial H (50 tahun), AQ (2 tahun) dalam keadaan sudah membusuk di kediamannya di Jalan Balai Rakyat V, Koja, Jakarta Utara. Namun hingga saat ini pihak penyidik masih belum mengetahui atau menyimpulkan penyebab kematian kedua korban  tersebut.

“Belum ada (update penyebab kematian kedua korban),” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan saat dihubungi, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga

Namun hasil sementara autopsi, didapati bahwa korban berinisial H meninggal lebih dahulu dari anak balitanya berinisial AQ. Adapun usia kematian korban H sekitar lebih dari 10 hari dari waktu ditemukan. Sedangkan, korban AQ kematiannya ada di usia tiga hari. Maka dengan demikian ada  perbedaan usia kematian pada bapak dan anak tersebut.

“Mayat laki-laki di kamar tidur yang kita temukan, lalu hasil autopsi yang bisa kita sampaikan adalah usia kematian dari korban. Kalau bapak yang inisial H tadi usia kematiannya 10 hari ke atas, sementara anak ada di usia kematian tiga hari," terang Gidion.

Sementara itu, untuk yang ditemukan dalam keadaan masih hidup berinisal NP masih belum dapat dimintai keterangan perihal kematian suami dan anaknya tersebut.

Gidion menyebut korban hidup NP masih dalam kondisi belum stabil dan tengah dalam penanganan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Karena memang pada saat ditemukan kondisi fisik NP sangat lemas dan dalam keadaan linglung.

“Keterangannya masih berubah-berubah, kalau ada pertanyaan tentang identitas, itu wajar jawabannya. Tapi pas masuk ke pendalaman materi, jadi masih belum stabil,” ungkap Gidion.

Dalam kasus ini, penemuan kedua jasad berawal ketika warga sekitar mencium bau busuk di lokasi kejadian. Kemudian warga bersama ketua RT setempat memutuskan mendobrak pintu rumah korban dan menemukan korban sudah tewas membusuk.

“Dicek ternyata di dalam rumah ditemukan sesosok mayat bapak-bapak umur kira-kira 50 tahun. Kemudian satu lagi balita umur kira-kira kurang lebih 2 tahun," Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh.

Selain itu pada saat pintu rumah korban didobrak warga juga menemukan istri dan anak pertama korban dalam keadaan selamat duduk di ruang tamu. Namun ibu dan anak itu ditemukan dalam keadaan lemas dan tidak mengeluarkan reaksi apa pun saat warga bersama Ketua RT memeriksa keadaan di dalam rumah.

“Ibu dan anak yang selamat masih berada di rumah sakit, belum ada kekerasan fisik terhadap ibu dan anak tersebut,” kata Iver Son. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement