REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPRD Kota Salatiga (Jawa Tengah) menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh kota literasi digital untuk meningkatkan minat baca bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Dari Jakarta kita bisa jadikan acuan kriteria seperti apa untuk bisa menjadi sebuah kota literasi," kata Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit dalam konferensi pers "Jakarta Content Week 2023" di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Dance menilai acuan ini bisa dilihat dari keunggulan sehingga dapat menjadi pembeda yang menghasilkan rasa kompetitif untuk semakin meningkatkan fasilitas perpustakaan di kawasan itu.
Karena itu, adanya perpustakaan yang menyediakan kemudahan literasi digital melalui aplikasi maupun laman diharapkan bisa dijadikan percontohan.
Terlebih, perpustakaan di Salatiga memiliki jumlah pengunjung yang rata-rata setiap harinya mencapai 600 orang dan kunjungannya akan semakin meningkat pada hari Minggu.
"Karena tingginya minat baca ini, kami mencoba menambah banyak taman baca di kampung kumuh yang nantinya bukunya akan berputar ke perpustakaan lainnya," katanya.
Selain menambah taman baca, pihaknya setiap hari juga menyediakan mobil perpustakaan keliling yang menyediakan sebanyak 500 koleksi buku.
"Kami selalu memastikan buku apa yang dibutuhkan masyarakat, kalau kurang kita akan membuka donasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah," tuturnya.
Pihaknya akan memaksimalkan laman perpustakaan daring agar masyarakat bisa mudah membaca dimanapun dan kapanpun.
Pemerintah Kota Salatiga menyediakan anggaran sebesar Rp4,5 miliar untuk pembangunan kebun binatang mini (mini zoo) di area perpustakaan umum kota.
"Jakarta Content Week" berlangsung pada 8-13 November 2023 di kawasan TIM dengan menyuguhkan tema "Currents" yang salah satunya membahas isu terkait Palestina.