REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja melewati adangan pertama turnamen bulu tangkis BWF Super 1000 China Open 2025. Nasib berbeda dialami tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani yang langsung terhenti pada babak pertama.
Rehan/Gloria mengalahkan pasangan India Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh dengan skor 21-12 dan 21-17 dalam waktu 31 menit di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Selasa (22/7/2025).
Raihan bersyukur bisa memenangkan pertandingan tanpa cedera. Menurut dia, dalam pertandingan hari ini antara gim pertama dan kedua kondisi anginnya berbeda.
"Pada gim pertama saya cukup nyaman bermain drive-drive, tidak akan keluar bolanya, tapi berbalik di gim kedua. Dengan pola yang sama, tapi banyak keluarnya. Jadi dari sana harus lebih belajar mengontrol tenaganya. Di babak 16 besar kami akan berusaha lagi, main maksimal," kata dia dalam keterangan resmi PBI
Sementara Gloria mengaku masih harus beradaptasi dengan shuttlecock. Ia merasa ada sentuhan yang belum pas pada laga pertama ini.
"Kami berharap, berdoanya kami bisa buat kejutan di turnamen ini," kata Gloria.
Sementara itu Putri KW yang bertekad melanjutkan tren positif justru langsung tumbang. Putri KW yang mampu ke perempat final Japan Open 2025 dihentikan wakil Korea Selatan Sim Yu-jin 14-21, 21-14, dan 19-21.
Kekhawatiran Putri soal angin saat menjajal lapangan terjadi pada pertandingan sesungguhnya. Sebelumnya, ia mengatakan embusan angin sangat terasa.
"Menang kalah anginnya ada, tidak seperti di Jepang yang normal. Dari pola, Sim Yu-jin sangat membatasi bola atas saya dan spekulasi dia cukup menyulitkan dari awal sampai terakhir," kata Putri.
Ia juga mengakui pengembaliannya pada poin-poin akhir gim ketiga banyak yang membuat enak lawan. Putri mengaku kurang membaca pergerakan sehingga lawan bisa mendapat kesempatan untuk merancang serangan.
"PR saya masih sama dari dua turnamen ini, fokus dan konsisten bermainnya. Poin-poin krusial yang harusnya bisa saya ambil tapi karena fokus dan konsistennya masih naik-turun jadi kalahnya seperti ini," kata Putri.