REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyoroti masih adanya puluhan ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah belasan tahun menjadi penerima bantuan sosial (bansos). Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat tak berjalan.
Saat menghadiri rapat koordinasi pengelolaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) di Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang, Selasa (25/11/2025), Gus Ipul menunjukkan data bahwa lebih dari 4,6 juta KPM menerima bansos lebih dari lima tahun. Sebanyak 36.460 di antaranya bahkan sudah menjadi penerima bansos selama lebih dari 18 tahun.
Selain itu, sebanyak 2,7 juta penerima bansos merupakan usia produktif. "Bayangkan, itu ada yang 18 tahun, 17 tahun, 16 tahun. Mungkin itu turun dari bapaknya ke anaknya kemudian ke cucunya," kata Gus Ipul.
Ketika diwawancara seusai rapat koordinasi, Gus Ipul menyampaikan bahwa masih adanya warga yang belasan tahun menjadi penerima bansos menunjukkan program pemberdayaan masyarakat tak berjalan. "Tidak jalan berarti (program pemberdayaan). Maka Presiden Prabowo sekarang punya yang namanya Kemenko Pemberdayaan (Masyarakat). Jadi diperkuat pemberdayaannya," ucapnya.
"Kalau dulu fokusnya hanya kepada bansos. Tapi pemberdayaannya tidak diperkuat," tambah Gus Ipul.