Kamis 05 Oct 2023 12:34 WIB

Dosen FTI UNM Ikuti Workshop Penggunaan ChatGPT demi Tingkatkan Kualitas Penelitian

ChatGPT merupakan teknologi AI yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian

Untuk menggali potensi penggunaan ChatGPT dalam penelitian, pengurus APTIKOM DKI mengadakan workshop interaktif dan informatif di Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan APTIKOM Prov DKI Jakarta, pada Rabu (27/9) lalu.
Foto: Dok UNM
Untuk menggali potensi penggunaan ChatGPT dalam penelitian, pengurus APTIKOM DKI mengadakan workshop interaktif dan informatif di Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan APTIKOM Prov DKI Jakarta, pada Rabu (27/9) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era dimana teknologi terus berkembang pesat, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi alat yang sangat berguna di berbagai bidang, termasuk penelitian. ChatGPT merupakan teknologi AI yang banyak digunakan dalam berbagai penelitian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil penelitian.  

Untuk menggali potensi penggunaan ChatGPT dalam penelitian, pengurus APTIKOM DKI mengadakan workshop interaktif dan informatif di Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan APTIKOM Prov DKI Jakarta, pada Rabu (27/9) lalu.

Anton, selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Nusa Mandiri (UNM) juga sebagai pengurus APTIKOM DKI mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat untuk para peneliti dan dosen.

“Workshop ini bermanfaat dalam mendukung kegiatan penelitian dengan menjaga integritas serta etika dalam penggunaan teknologi di era saat ini,” katanya dalam rilis yang diterima, Senin (2/10).  

Pada kegiatan ini, ujar Anton, UNM mengikutsertakan perwakilan dosen dari FTI yang mencakup semua program studi yakni prodi Ilmu Komputer (S2), Sistem Informasi (S1), Informatika (S1) dan Sains Data (S1).

“Harapan kami, dari perwakilan ini nantinya dapat membantu rekan-rekan civitas akademika UNM lainnya dalam meningkatkan kualitas penelitian serta bijak dalam penggunaan teknologi khususnya di bidang AI,” ungkapnya.

Sementara itu, kata Anton, peserta workshop turut mempelajari cara menggunakan ChatGPT untuk mencari ide/gagasan penelitian. Dengan ChatGPT, peneliti dapat menghemat waktu berharga dan mengurangi stres selama proses penulisan.  

“Workshop ini juga membahas penggunaan ChatGPT dalam perencanaan, pelaksanaan dan penulisan paper atau artikel jurnal. Peserta menerima instruksi tentang cara menggunakan ChatGPT untuk merancang kuesioner atau wawancara, yang dapat membantu mengumpulkan informasi relevan,” paparnya. 

Di acara workshop, tegasnya juga membahas aspek etika penggunaan ChatGPT dalam penelitian. Peserta mempelajari pentingnya menjaga integritas dan keamanan data saat menggunakan teknologi AI. 

“Hal ini termasuk menghindari plagiarisme, melindungi privasi subjek penelitian, dan mengidentifikasi kemungkinan bias dalam hasil yang dihasilkan oleh ChatGPT,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement