REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Jelang penyerahan bayi tertukar secara resmi hari ini, dua bayi tersebut telah menginap di rumah orangtua kandungnya masing-masing sekitar dua pekan lamanya. Selama proses bonding, kedua ibu bayi harus menahan rindu tidak bertemu anak asuhnya agar proses bonding berhasil.
Salah seorang ibu bayi, Dian Prihatini (33 tahun), mengatakan apabila sering bertemu dengan orangtua asuhnya, dikhawatirkan psikologis dua bayi laki-laki ini malah terganggu. Selama dua pekan ini, anak kandung Dian berinisial DN (1), tidak bertemu secara langsung dengan ibu asuhnya yakni Siti Mauliah.
“Dikhawatirkan kalau selalu bertemu psikologis anak ini terganggu. Jadi alangkah baiknya kalau kita kangen ya bisa video call, tapi jangan diperlihatkan mukanya. Kita bisa kirim gambar atau semacamnya,” kata Dian di Polres Bogor, Jumat (29/9/2023).
Ibu bayi yang lain, Siti Mauliah (37), mengaku kerap merasa galau siang dan malam. Sebab, Siti yang merupakan ibu rumah tangga selalu berada di rumah dan hampir 24 jam bersama bayi DN.
Selama dua pekan ini, Siti menahan rindu untuk tidak bertemu anak asuhnya itu, sambil merawat anak kandung yang selama ini dicarinya, yakni bayi EL. Bahkan, saat bertemu DN di Polres Bogor hari ini, Siti menahan diri untuk tidak menggendongnya.
“Barusan di atas DN tadi ngeliat saya. Walaupun saya nggak bisa pegang (gendong) dia ya. Saya bertahan walaupun sakit, biar tetap ada di orangtua kandungnya,” kata Siti.
Saat ini, Siti mengatakan, ia tetap berkomunikasi secara intens dengan Dian dan bersepakat untuk menjaga silaturahmi. Rumah keduanya pun masih terletak di Kabupaten Bogor walaupun berbeda kecamatan.
“Saya yang penting silaturahmi tidak putus, saling mengunjungi setiap waktu. Mainannya DN juga tetap di rumah, karena saya masih belum bisa untuk dekat lagi sama DN,” ujarnya.
Diketahui, dua bayi tertukar di Bogor, EL (1) dan DN (1), resmi diserahkan ke orangtua biologisnya pada Jumat (29/9/2023) setelah menjalani proses bonding sebulan lalu. Proses bonding yang dijalani dua bayi dan para orangtuanya disebut berjalan dengan baik, hingga mencapai proses reintegrasi atau penyatuan kembali.
Dua bayi tertukar itu diketahui tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor, usai dilahirkan pada Juli 2022. Kasus tersebut baru terungkap setahun kemudian, dengan diperkuat oleh hasil tes DNA silang yang diumumkan pada Agustus 2023.