REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) era kepemimpinan Erick Thohir dinilai lebih berkomitmen dalam memberantas mafia sepak bola nasional. Erick dianggap berani, lebih terbuka, dan transparan dalam membongkar praktik kotor yang ada di ekosistem sepak bola Indonesia.
Hal itu yang mendasari jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab tertarik bergabung dengan Satuan Gugus (Satgas) Antimafia Bola yang dibentuk Ketum PSSI Erick Thohir. Dia menyebut, sudah saatnya PSSI membuka diri sebagai bentuk keseriusan untuk mengembangkan dunia sepak bola Indonesia.
"Yang dulu-dulu federasinya menutup diri dan menganggap ini urusan hanya football family. Jadi pembedanya waktu itu adalah ketika kerja bersama (laporan investigasi pengaturan skor) itu ditindaklanjuti langsung oleh negara, ketika itu kendalanya federasi masih menutup diri," kata Najwa dikutip dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Dia mengaku, pada masa kepemimpinan terdahulu, pelapor dugaan mafia bola, malahan bisa dilaporkan balik oleh PSSI. Hal itu menjadi kontraproduktif dalam memajukan sepak bola Indonesia.
"Jadi PSSI itu, kalau dilaporin kasus, yang ngelaporin malah dilaporin balik gitu Pak. Dulu PSSI, kalau dilaporin kasus, tendensinya malah melaporkan, dilaporin balik," ucap Najwa kepada Erick.
Oleh karena itu, Najwa sangat menaruh harapan yang tinggi kepada PSSI di bawah kepemimpinan Erick agar berperan lebih aktif dan terbuka. Dengan begitu, pembenahan sepak bola Indonesia akan terwujud.
“Saya harap sekarang berubah, berbeda situasinya. Jadi bukan hanya setelah ada peran lebih jauh dari alat negara, tapi ada federasi yang membuka diri sama-sama melihat apa problem yang ada, dan membenahi itu bukan hanya karena dorongan dari luar, tapi juga niat dan dorongan dari dalam," ucap Najwa.