Jumat 15 Sep 2023 13:44 WIB

Pemprov DKI akan Tambah SMP dan SMA di Kawasan Padat Penduduk

Jumlah peserta didik SMP dan MTS di posisi kedua dengan 421.376 siswa.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (13/9/2023).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (13/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menambah jumlah sekolah tingkah SMP hingga SMA/SMK di kawasan padat penduduk. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga.

 

Baca Juga

"Iya (ditambah SMP dan SMA/SMK), ya seyogianya begitu," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2023).

 

Heru menyebutkan, ada beberapa konsep yang perlu disatukan. Jika di suatu wilayah tersebut memiliki lahan, akan dibangun SD ataupun SMA/SMK sesuai kebutuhan. "Ya kan ada beberapa konsep penyatuan, kalau lahannya tidak ada, satu gedung ada SD, ada SMP," ujar Heru.

Anggota DPRD DKI Jakarta Nurhasan menganjurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah fasilitas sekolah untuk tingkat SMP hingga SMA/SMK di kawasan padat penduduk demi meningkatkan kualitas pendidikan warga. "Miris karena masih ada kecamatan padat penduduk yang kekurangan SMP dan SMA/SMK," kata Nurhasan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Dia menyebutkan, sejumlah wilayah seperti Pancoran di Jakarta Selatan, Cakung di Jakarta Timur, Penjaringan di Jakarta Utara, Palmerah di Jakarta Barat. Bahkan di Kabupaten Kepulauan Seribu. Kecamatan dan kabupaten itu merupakan wilayah yang kekurangan SLTP DAN SLTA.

Nurhasan menuturkan pemenuhan kewajiban penyediaan anggaran pada bidang pendidikan sudah seharusnya tergambar jelas dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2023 agar mampu menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat.

 

Mengingat masalah pemerataan kesempatan dalam layanan pendidikan selalu saja menjadi gugatan dari warga Jakarta. Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, jumlah peserta didik di DKI Jakarta didominasi oleh negeri dengan 986.699 siswa atau 51,98 persen dari total keseluruhan. Sedangkan, jumlah peserta didik swasta sebanyak 911.381 siswa atau 48,02 persen.

 

Peserta didik SD dan MI merupakan yang terbanyak degan 893.816 orang. Jumlah tersebut berbeda cukup jauh dengan jumlah peserta didik SMP dan MTS di posisi kedua dengan 421.376 siswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement