REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta (Dishub DKI) mengatakan sampai saat ini fasilitas bagasi belum dibutuhkan. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi uji coba bus Transjakarta rute Terminal Kalideres-Bandara Soekarno Hatta.
"Sampai saat ini belum, hal itu belum diperlukan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Selasa (8/8/2023).
Kemudian, ia melanjutkan fasilitas bagasi belum dibutuhkan karena penumpang Transjakarta rute tersebut saat ini didominasi oleh karyawan yang bekerja di kawasan Bandara Soetta bukan penumpang yang ingin pergi memakai pesawat.
"Untuk hal ini, tentu kami akan menyesuaikan dengan karakteristik permintaannya. Kan permintaan itu sekarang yang kekosongan suplai itu adalah bagi para pekerja (di kawasan Bandara)," kata Syafrin.
Syafrin menambahkan akan menyediakan fasilitas bagasi, jika nantinya banyak penumpang pesawat yang menggunakan layanan transjakarta ke Bandara Soetta.
"Jika memang nanti dalam prosesnya ternyata masih ada penumpang ke Bandara, tentu itu juga kami akan sesuaikan," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Dinas Perhubungan DKI Jakarta membuka kemungkinan menambah fasilitas bagasi pada bus TransJakarta rute Terminal Kalideres ke Bandara Soekarno-Hatta.
"Memungkinkan (penambahan bagasi untuk koper penumpang). Tapi untuk hal itu sambil kita pelajari karakter penumpangnya," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).
Menurut Syafrin, karakter penumpang harus dipelajari terlebih dahulu. Hal itu karena sejak diberlakukan layanan baru TransJakarta, rute untuk ke Bandara Soekarno Hatta itu berhenti di terminal kargo.
"Jika (bagasi) itu ditambahkan, penumpang yang mau ke terminal satu, dua atau tiga tentu perlu effort (usaha) ya. Nah, ini tentu kita terus pelajari karakter penumpangnya," ujar Syafrin.