Sabtu 10 Jun 2023 19:14 WIB

Semangat Penas, Pemprov Kalteng Terus Gaungkan Ciptakan Ketahanan Pangan

Pemprov Kalteng terus mendorong Kota/Kabupaten menciptakan ketahanan pangan.

Pemprov Kalimantan Tengah menghadiri secara langsung Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan ke XVI di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).
Foto: Dok. Pemprov Kalteng
Pemprov Kalimantan Tengah menghadiri secara langsung Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan ke XVI di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo menyatakan, semangat PENAS sejalan dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah, yakni menciptakan ketahanan pangan. "Bapak Gubernur terus menggaungkan ini, agar masing-masing kabupaten dan kota mempersiapkan dengan baik dalam menciptakan ketahanan pangan, baik dari segi anggaran dan hal-hal teknis lainnya,” kata Edy usai menghadiri secara langsung Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan ke XVI di Pangkalan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).

Lebih lanjut Edy menyebut, Kalteng yang telah dipercaya untuk menjalankan program strategis nasional food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, harus dimaknai sebagai suatu peluang yang harus ditangkap dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan.

Baca Juga

Food Estate adalah suatu kepercayaan bagi kita dan harus dimaknai secara serius untuk mewujudkan ketahanan pangan di daerah dan lebih jauh agar food estate benar-benar berkontribusi bagi negara, sebagai lumbung pangan nasional,” kata Edy.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pihaknya bangga kepada petani andalan yang menyelenggarakan Pekan Nasional ke XVI dan dihadiri oleh 28.000 petani dan nelayan dan petani hutan dari 37 provinsi di Indonesia. 

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan tidak normal akibat Pandemi COVID-19, kita telah membuktikan bahwa Indonesia telah mampu menghasilkan pangan untuk kebutuhan sendiri,” ujar Airlangga.

"Ketegangan politik dan ancaman negara serta perubahan iklim memerlukan peran aktif dan semua pihak untuk meningkatkan produksi sektor pertanian. Hal ini penting agar peringatan Food and Agriculture Organization (FAO) terhadap ancaman krisis pangan global tidak terjadi, sekaligus kita bisa mengantisipasi dan terus mengambil langkah konkret untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan memastikan konsumsi pangan serta mengenalkan pangan ke negara lain sebagai komuditas ekspor," tambahnya.

Airlangga mengatakan, sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan petani hutan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pembangunan infrastruktur bendungan untuk penyediaan air, pembangunan sarana transportasi untuk mengurangi logistic cost, pemanfaatan varietas unggul yang adaptif terhadap perubahan lingkungan, dan penerapan pertanian cerdas.

Selain itu, Pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaaan alat dan mesin pertanian, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Perhutanan Sosial (PS) dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), penerapan pembangunan kelautan perikanan ekonomi biru (blue economy), menumbuhkan startup muda dan marketplace, hingga  memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Hingga kini, terdapat 522 petani dan nelayan terdiri dari peserta utama, pendamping dan peninjau dari provinsi serta kabupaten dan kota di seluruh Kalteng yang ikut Pekan Nasional kali ini. Kegiatan Pekan Nasional Petani Nelayan merupakan event yang telah diselenggarakan sejak tahun 1971, dan terus menjadi agenda nasional secara berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement